SOLOPOS.COM - Aktivitas sukarelawan pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Sragen. (Istimewa/SAR Poldes Sragen)

Solopos.com, SRAGEN - Kalangan sukarelawan pertolongan di Sragen yang biasa membantu pemakaman para korban Covid-19 kewalahan dengan tingginya beban kerja mereka. Beban kerja itu tidak sebanding dengan jumlah personel dan fasilitas pendukung. Salah satu yang mengungkapkannya adalah sukarelawan dari search and rescue (SAR) Himalawu, Yudi Sugiarto, Senin (28/6/2021).

Menurut Yudi pada Minggu (27/6/2021), para sukarelawan pemakaman Covid-19 harus menangani 14 jenazah pasien Covid-19 yang sebagian besar berasal dari wilayah Kecamatan Gemolong dan Karangmalang, Sragen. “Sragen ini sudah bahaya. Kasihan teman-teman sukarelawan pemakaman jenazah Covid-19. Saat jenazah membeludak banyaknya saya khawatir dengan kondisi teman-teman. Satu tim bisa menguburkan 3-4 orang dalam sehari," kata dia. "Kalau kasus kematian masih tinggi maka perlu ada pengaturan kerja yang proporsional supaya tidak menumpuk pada satu atau dua tim saja,” ujar Yudi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sejak dini hari, kami menjemput warga yang meninggal dunia dengan protokol kesehatan di rumah sakit. Tadi pagi [Senin] menjemput ke Plupuh dan Mojorejo, Karangmalang. Sampai Senin pagi ada tiga jenazah kasus Covid-19 yang perlu pemakaman,” imbuh Bambang, anggota SAR Poldes Sragen, secara terpisah. Organisasi SAR yang bisa bertugas membantu pemakaman jenazah pasien Covid-19 di antaranya Poldes, PSC 119, SAR UNS, SAR Wong Salam, Sumberlawang Rescue, MDMC, IOF, Exalos, Banser, LPBI NU, dan SAR MTA.

Kekurangan Ambulans

“Kami kekurangan tenaga dan ambulans penjemputan jenazah yang meninggal di rumah sakit dengan status tertentu. Ambulans puskesmas sudah kewalahan membawa pasien untuk tes dan tidak memungkinkan untuk menjemput jenazah Covid-19 di rumah. Setiap proses pemakaman membutuhkan tenaga enam orang,” ujar Bambang.

Sebenarnya jumlah sukarelawan pemakaman jenazah Covid-19 se-Kabupaten Sragen sebanyak 70 orang tetapi pemakaman jenazah banyak dan lokasinya berbeda-beda. Untuk kebutuhan ambulans, kata dia, selama ini mengandalkan PSC 119. Baru  dua hari terakhir ada bantuan ambulans milik Partai Demokrat Sragen.

“Idealnya ambulans yang siap antara 4-5 unit untuk mengkaver satu kabupaten. Dalam sehari tidak tentu jumlah jenazah yang perlu pemakaman, kadang-kadang empat orang, delapan orang, atau sampai 10 orang. Kami berpesan kepada masyarakat aja ngeyel [jangan bandel]. Tetap jaga protokol kesehatan ketat. Aja mantu dhisik, aja kumpul-kumpul dhisik, menunggu waktu yen wis kira-kira aman mangga!” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya