SOLOPOS.COM - Ilustrasi Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Setelah dua bulan bertengger di kategori zona merah atau tingkat risiko penularan corona tinggi, akhirnya Kabupaten Sukoharjo turun ke zona oranye. Penurunan status tersebut berbasis data epidemologi penyebaran dan tingkat penularan virus corona.

Jubir Satgas Covid-19 Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan saat ini tingkat penyebaran virus corona di Sukoharjo mulai turun dan landai sehingga tingkat risiko penularan turun ke sedang atau zona oranye. Sebelumnya Sukoharjo bertahan di zona merah dengan tingkat penyebaran dan penularan tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi tersebut membuat Sukoharjo masuk dalam kategori pandemi Level 4 sehingga melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. “Update terbaru status zona oranye Sukoharjo bisa dilihat di website https://covid19.go.id/peta-risiko dan www.corona.jatengprov.go.id,” katanya.

Baca Juga: Gara-Gara Persoalan Ini Sambungan Air 2.000-an Pelanggan PDAM Sragen Diputus

Secara akumulasi, Yunia mengatakan kasus positif corona di Sukoharjo mencapai 12.983 kasus. Terdiri atas 11.251 kasus sembuh, 934 kasus meninggal, dan 798 kasus aktif. Untuk kasus aktif tersebut terdiri dari 598 kasus isolasi mandiri, 35 kasus isolasi terpusat dan 165 kasus rawat inap di rumah sakit.

Terkait dengan keterisian kamar tidur atau bed occupancy ratio (BOR) isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 di Sukoharjo, Yunia mengatakan saat ini menurun tinggal 50%. Namun untuk ICU masih tinggi sekitar 70%. Kondisi ini menunjukkan kasus positif corona mulai melandai dan penyebaran virus bisa dikatakan terkendali.

Menurut Yunia, hal ini bisa dilihat dari berkurangnya aktivitas ambulans sejak dua pekan terakhir. Kondisi sama juga terpantau dari tim pemakaman protokol kesehatan corona yang menunjukkan tren menurun. Sebelumnya, kesibukan tim pemakaman sangat luar biasa.

“Sekarang yang menjadi perhatian Satgas adalah positif corona yang masuk rumah sakit. Dimana dipastikan sudah dalam fase berat,” katanya.

Satgas Covid-19 mengaktifikan si Lacak sehingga tim tracing harus lebih aktif dalam mendeteksi kasus positif corona. Upaya lain menekan penyebaran virus corona di lingkup keluarga juga dilakukan dengan pemjemputan warga yang terkonfirmasi positif corona untuk menjalani isolasi terpusat (isoter) di Asrama Haji Donohudan (AHD) dan MerC UNS.

Dengan upaya tersebut diharapkan setiap kasus positif tanpa gejala dan gejala ringan harus diisolasi dan yang paling aman isoter di AHD dan MerC. Selama ini, penambahan kasus positif didominasi klaster keluarga.

“Pengiriman warga yang positif untuk menjalani isoter bukan bentuk untuk mendiskriminasi kasus, tapi melindungi. Apalagi kalau ternyata dari keluarga tersebut ada komunitas rentan, seperti lansia, komorbid, ibu hamil, balita, dan lainnya yang rentan penularan corona,” jelas Yunia.

Baca Juga: Bocoran Harga dan Spesifikasi Samsung A52s 5G yang Gahar

Yunia mengatakan, penyisiran akan terus dilakukan. Hal itu juga terkait dengan tempat tinggal yang tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri dan juga rekomendasi Satgas Corona di desa masing-masing. “Yang benar, pengiriman warga ke lokasi isoter bukan sekadar mengambil pasien positif saja, tapi harus melalui assesmen oleh tenaga kesehatan dulu,” paparnya.

Untuk hal lain seperti tentang kondisi rumah dan sebagainya bisa dilakukan oleh satgas, namun secara klinisnya yang menilai nakes di Puskesmas. Setelah assesmen dilakukan maka dikeluarkan surat rujukan yang menyebutkan pasien tersebut harus diisolasi terpusat.

Meski tingkat penyebaran kasus sudah melandai dan Sukoharjo turun ke zona oranye, Yunia meminta masyarakat tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) 5M. Yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya