Solopos.com, KLATEN — Mbah Wiryo Jeman, 93, pelopor angkringan asal Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten meninggal dunia, Senin (9/8/2021). Ia dimakamkan di tempat permakaman umum (TPU) di desa setempat.
Wiryo Jeman dikenal sebagai pelaku sejarah terkait berdirinya angkringan yang kini menjamur di berbagai daerah di Tanah Air.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kepala Desa (Kades) Ngerangan, Kecamatan Bayat, Sumarno, membenarkan Mbah Wiryo Jeman telah meninggal dunia karena sakit dan sudah berusia tua. Selama ini, Mbah Wiryo Jeman dinilai menjadi tokoh sentral dikenalnya Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat sebagai daerah cikal bakal angkringan.
“Mbah Wiryo Jeman meninggal dunia karena gerah sepuh. Proses pemakaman sudah jam 10.00 WIB,” kata Sumarno, kepada Solopos.com, Senin.
Baca Juga: Ditegur Bupati, Pedagang Angkringan di Klaten Malah Minta Selfie
Sebagaimana diketahui, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat dikenal sebagai daerah cikal bakal angkringan. Saat ini, usaha angkringan telah menjamur di berbagai daerah di Indonesia. Dikenalnya Desa Ngerangan sebagai cikal bakal angkringan tak terlepas dari peran Mbah Karso Djukut yang dibantu Mbah Wiryo Jeman sebelum Kemerdekaan RI tahun 1945.
Saat ini, di Ngerangan, Kecamatan Bayat telah dibangun monumen angkringan. Peresmian monumen cikal bakal angkringan di Ngerangan, Desa Bayat dilakukan Bupati Klaten, Sri Mulyani, 26 Februari 2020.
“Angkringan lahir dari Ngerangan, Bayat dari Klaten sudah dampai di berbagai penjuru Indonesia,” kata Bupati Klaten, Sri Mulyani.