SOLOPOS.COM - Prosesi timbangan yang dijalani Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu (Instagram @bobbynst)

Solopos.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak puas dengan kinerja menantunya, Wali Kota Medan, Sumatra Utara, Bobby Nasution.

Saat berkunjung ke Kota Medan, Jokowi menyentil sang menantu terkait serapan anggaran.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Pernyataan itu disampaikan langsung Jokowi di rumah dinas Gubernur Sumut, di hadapan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution dan sejumlah kepala daerah lainnya di Sumut.

Tidak Memuaskan

Jokowi menyoroti soal pertumbuhan ekonomi di Sumut yang berada di angka 4,95 persen. Angka itu, disebut Jokowi tidak memuaskan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Di Sumut hati-hati, pertumbuhan ekonomi di 4,95, berarti di bawah nasional, nasional 7,30. Inflasi sudah di atas nasional. Kita 1,5, inflasi di sini 2,1 persen. Hati-hati dengan inflasi. Artinya, ada barang-barang yang akan naik harganya di Sumatra Utara,” kata Jokowi di rumah dinas Gubsu, Medan, Kamis (16/9/2021) lalu seperti dikutip detik.com.

Baca Juga: Atta Halilintar Datangi Mapolres Jaksel Malam Tadi, Ada Apa? 

Politikus asal Solo itu mewanti-wanti pertumbuhan ekonomi di Sumut. Kondisi ekonomi bisa turun jika virus corona tidak dapat dikendalikan. Maka, perlu ada peningkatan realisasi APBD.

“Realisasi APBD di Sumut 55,2 persen. Yang paling rendah di Mandailing Natal, 28 persen, hati-hati,” ucap Jokowi.

“APBD (Sumut) di bank Rp 1,3 triliun, yang terbesar Medan, sudah dicek. Yang bagus APBD realisasi investasi (Sumut) Rp 4,1 triliun dan PMDN 9,9. Cek betul angka-angka ini. Saya dapat data dari Menteri Keuangan, nggak akan meleset. Segera lakukan realisasi, serapan anggaran secepatnya, sehingga memudahkan ekonomi di daerah,” jelas Jokowi.

Medan Rp1,8 Triliun

Sebagai informasi, daerah dengan jumlah ABPD tersimpan di bank paling tinggi adalah Medan dengan Rp1,8 triliun, Deli Serdang dengan Rp637 miliar, Tapanuli Utara dengan Rp603 miliar.

Dilanjutkan Labuhanbatu dengan Rp503 miliar, Nias Rp466 miliar, dan Toba Rp417 miliar.

Disentil mertua, Bobby pun memberi penjelasan mengapa Rp1,6 triliun duit APBD Medan masih di bank.

Menurutnya, bukan berarti Pemkot Medan tidak ada kegiatan atau pembangunan.

Lagi Berjalan

“Sebenarnya yang itu Rp1,6 triliun karena memang yang saya lihat di situ datanya beda-beda sedikit saja. Namun kalau ditanya kenapa, apakah serapannya kurang atau seperti apa. Ini kegiatannya lagi berjalan,” kata Bobby di kantor Wali Kota Medan.

Bagi Bobby, masih banyak proyek yang berjalan membuat anggaran tidak keluar. Sehingga, uang masih mengendap di bank.

“Memang banyak kegiatan yang sudah berjalan tapi belum selesai. Kegiatannya sudah berjalan tapi belum selesai. Jadi kalau belum selesai belum bisa pembayaran. Jadi ketika nanti sudah selesai baru ada pembayaran,” sebut Bobby.

Baca Juga: Sejoli Tipu-Tipu Arisan Online Investasi, Gunakan Selebgram untuk Gaet Peserta 

Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi melaporkan soal vaksinasi di wilayahnya kepada Presiden Jokowi. Edy menyampaikan angka vaksinasi di Sumut cukup tinggi.

“Cakupan vaksinasi dosis pertama telah mencapai 25,7 persen, dosis kedua 15,9 persen, dan ketiga 47,4 persen. Kami banyak dibantu kecepatan ini. Kami laporkan bapak Presiden, TNI, Polri bahkan Kajati juga membantu. Kecepatan vaksinasi luar biasa, tapi kami mohon kuota vaksin mohon diperhatikan,” ucap Edy dalam sambutannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya