SOLOPOS.COM - Wanita hamil harus mewaspadai infeksi Covid-19. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar terus berupaya mengedukasi masyarakat terkait kampanye menunda kehamilan di masa pandemi Covid-19. Meski begitu, Pemkab terkendala jumlah petugas dan fasilitas untuk menggencarkan kampanye tersebut.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Karanganyar, Agam Bintoro, mengatakan mendukung gerakan yang digaungkan oleh Dinkes Karanganyar terkait program tunda kehamilan. Dukungan lantaran pandemi Covid-19 yang berisiko mengancam keselamatan ibu dan anak yang dikandung. Sehingga, pihaknya mengerahkan para penyuluh KB di Karanganyar untuk mengedukasi masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Khususnya pasangan muda. Mereka pasti kan ingin cepat-cepat dapat momongan. Target kami mengedukasi mereka agar memahami risiko saat ini untuk menunda kehamilan dulu hingga kondisi Covid-19 terkendali. Tapi memang di lapangan terdapat kendala dalam mengedukasi dan sosialisasi program ini,” ungkap dia kepada Solopos.com, Jumat (6/8/2021).

Baca Juga: Satlantas Polres Karanganyar Beri Dispensasi Perpanjangan SIM

Agam mengatakan kendala antara lain lantaran terbatasnya jumlah penyuluh KB di Karanganyar yang hanya sebanyak 50 orang. Selain itu, larangan mengumpulkan massa membuat sosialisasi terkendala. Namun, pihaknya masih berupaya agar edukasi bisa dilakukan.

“Selain itu juga sudah mulai ada yang pensiun. Sedangkan kami harus mengkampanyekan gerakan ini di seluruh kecamatan dan desa. Apalagi tidak semua paham dengan maksud edukasi ini tujuannya apa. Jadi memang harus bekerja keras,” beber dia.

Untuk mengakomodasi edukasi, pihaknya mengandalkan sosial media untuk menjangkau masyarakat lebih luas. Selain itu, peran kader KB di sejumlah kampung KB juga dimaksimalkan untuk mengedukasi program tunda hamil.

Baca Juga: Messi Pergi, Joan Laporta: Era Baru Barcelona Dimulai

“Sampai saat ini kami masih mengandalkan utamanya medsos. Semoga masyarakat bisa memahami kampanye ini. Semua untuk keselamatan ibu dan anak. Karena risiko Covid bagi ibu hamil ini luar biasa,” ucap dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya