SOLOPOS.COM - Sejumlah kades, lurah, camat dan tenaga kesehatan di Sragen mengikuti apel pasukan gabungan di Lapangan Wira Pratama Mapolres Sragen, Selasa (6/7/2021). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto bersama Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi kompak memuji Satgas Covid-19 di Sragen atas turunnya jumlah kasus positif corona dalam beberapa hari terakhir.

Pangdam menyebut penurunan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Sragen merupakan berita yang menggembirakan. Setelah sempat ada penambahan hingga 455 kasus dalam sehari, jumlah kasus positif corona berangsur turun dalam beberapa hari terakhir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada Senin (5/7/2021), terdapat penambahan 48 kasus positif baru di Bumi Sukowati. Menurut Pangdam, menurunan angka Covid-19 itu merupakan hasil kerja keras dari Forkompinda Sragen dan masyarakat.

Baca Juga: Ini 4 Lokasi Penyekatan di Wonogiri Selama PPKM Darurat

“Pengalaman dari Kabupaten Sragen dalam menekan jumlah kasus positif corona bisa diambil hikmah dan diikuti daerah lain,” papar Pangdam seusai kegiatan apel pasukan gabungan bersama jajaran camat, kades dan tenaga kesehatan di Lapangan Wira Pratama, Mapolres Sragen, Selasa (6/7/2021).

Kegiatan apel pasukan gabungan itu diikuti ratusan anggota Bhabinkamtibmas, Dinas Perhubungan, Satpol PP, camat, sejumlah lurah, kades, tenaga kesehatan dan lain-lain. Menurut Pangdam, mereka diikutkan dalam apel pasukan gabungan dalam rangka mengingatkan dan mengevaluasi pelaksanaan PPKM mikro dan PPKM dadurat guna menekan angka Covid-19. Dia mengklaim semua peserta sudah di-swab terlebih dahulu sebelum mengikuti apel pasukan gabungan.

“Semua sudah dilakukan swab. Baik dari TNI, Polri dan seluruh peserta. Alhamdulillah semua sehat sehingga bisa ikut hadir di sini. Kami mohon semua bisa bahu membahu menekan penyebaran Covid-19,” papar Pangdam.

Senada disampaikan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi. Dia mengklaim semua peserta apel pasukan gabungan sudah menjalani swab dengan hasil negatif. Apel pasukan gabungan yang diikuti ratusan orang itu, kata dia, juga dilaksanakan dengan protokol kesehatan secara ketat.

“Masker saya minta dipakai double. Ini bisa dicontoh oleh masyarakat lain. Pelu ada penekanan kepada lurah, camat, tokoh masyarakat dan lain-lain supaya angka Covid-19 terus menurun,” ucap Kapolda.

Sementara itu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan Pemkab Sragen sudah berkomitmen menerapkan PPKM darurat dengan serius. Ia bersama jajaran Forkompinda terus berupaya mengingatkan masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan.

Baca Juga: Polda Jateng Tangani Kasus Intimidasi Satpol PP Solo saat PPKM Darurat

Adanya pembatasan aktivitas masyarakat setelah pukul 20.00 WIB, kata Bupati, membuat Kota Sragen menjadi sepi layaknya kota yang tidak berpenghuni. Terkait adanya penurunan kasus Covid-19, kata Bupati, hal itu tidak lepas dari kebijakan Pemkab Sragen yang mewajibkan warga yang positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri (isoman) secara terpusat di Technopark dan beberapa bekas bangunan sekolah.

“Kami menyadari betul, isoman di rumah sangat tidak efektif. Kalau isoman di rumah, kami kesulitan memantau kesehatan dan memberi obat. Tentu saja karena kondisi di rumah berbeda dengan di Technopark yang bisa kami pantau selama 24 jam. Aturan terbaru itu, hasil swab antigen sudah bisa dikategorikan positif, jadi tidak perlu PCR [polymerase chain reaction],” terang Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya