SOLOPOS.COM - Pemilik usaha waralaba ayam bakar Wong Solo, Puspo Wardoyo (kanan) saat diwawancarai wartawan Sudarso Arif Bakuama di Kota Kasablanka,Jakarta Selatan, Selasa (14/12/2021). (Youtube Thayyibah CHannel)

Solopos.com, JAKARTA — Jauh sebelum Ustaz Yusuf Mansur memopulerkan keajaiban sedekah pada 2004, pengusaha nasional Puspo Wardoyo telah terlebih dulu merasakaan dahsyatnya berkah sedekah pada 1991.

Kala itu Puspo Wardoyo baru memulai usaha ayam bakar Wong Solo-nya dengan membuka sebuah warung di Medan, Sumatra Utara. Puspo baru dibantu dua orang pegawai sementara istrinya bekerja sebagai PNS.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Saya sejak memulai usaha ayam bakar sudah berjanji untuk diri saya sendiri, bersedekah 10% setiap bulan dari usaha saya itu. Jadi setiap hari saya sisihkan uang ke laci. Setiap bulan jika lacinya sudah penuh saya ambil uangnya terus saya ke masjid, saya bagikan ke orang-orang yang sekiranya membutuhkan,” katanya saat diwawancarai Sudarso Arief Bakuama di apartemennya di kawasan Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, pada 22 Oktober 2021 dan diunggah di kanal Youtube Thayyibah Channel.

Sudarso Arief mengizinkan hasil wawancaranya itu dikutip Solopos.com, Jumat (17/12/2021). Pernyataan serupa diungkapkan Puspo Wardoyo dalam sejumlah kesempatan di antaranya saat diwawancarai Helmy Yahya pada 12 April 2021.

Aktivitas bersedekah itu rutin dijalankan Puspo Wardoyo setiap bulan sejak awal usaha hingga akhirnya memiliki beberapa orang karyawan. Orang yang ia beri sedekah bervariatif, utamanya orang miskin yang suka ke masjid.

“Saya kan mengaji. Jadi sedekah itu memang kewajiban kita sebagai seorang muslim yang diberi kemampuan oleh Allah. Jadi sedekah iya, kerja keras iya,” katanya.

Baca Juga: Digugat Investor Hotel, Yusuf Mansur: Tenang, Aset Kita Lebih 

Suatu hari pada tahun 1991 ia mendapat ujian tentang keikhlasan bersedekah. Salah seorang karyawan perempuannya tiba-tiba datang ke rumahnya sambil menangis.

“Dia bilang butuh uang Rp700.000 saat itu juga. Jika tidak rumahnya akan disita bank. Tahun itu kan uang Rp700.000 sangat besar,” katanya.

Sempat ragu, ia lantas berdiskusi dengan istrinya. Mereka meyakini itu ujian dari Tuhan atas kebiasaan bersedekah yang telah mereka jalani bertahun-tahun. Bedanya jika biasanya nilainya kecil, saat itu diuji dengan sedekah yang sangat besar.

Puspo Wardoyo dan istri akhirnya bersepakat untuk memberikan uang kepada pembantu mereka secara cuma-cuma, bukan dipinjamkan.

“Tabungan saya waktu itu di rekening Rp2 juta, hasil menabung bertahun-tahun. Akhirnya saya ambil Rp700.000, sambil nangis saya waktu itu. Kalau itu memang jalannya, bismillah,” katanya.

Puspo Wardoyo dan istrinya seolah melupakan peristiwa itu. Mereka kembali menjalani usaha sehari-hari berjualan ayam bakar di warung mereka satu-satunya tersebut.

“Beberapa hari setelah itu ada keajaiban yang tidak pernah saya duga. Pukul 10.00 WIB saat datang ke warung saya kaget. Ada sekitar 300-an orang, pakai mobil jejer-jejer, antre di warung saya. Ada apa ini?” ujarnya kaget.

Ternyata orang-orang tersebut mengantre membeli ayam bakar Wong Solo yang baru dirintisnya. Ketika itu sehari rata-rata omset di warungnya 10 ekor ayam. Dan hari itu dirinya harus bolak-balik ke pasar untuk membeli ayam karena antrean di warungnya berlangsung dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.

“Masyaallah, hari itu omset saya melonjak jadi 350 ekor ayam. Saya sampai bolak-balik ke pasar lebih dari 20 kali karena antrean tidak habis-habis. Istri saya ajak membantu hingga malam. Terakhir saya masak ayam pukul 19.00 WIB, warungnya tutup pukul 22.00 WIB,” katanya.

Yang luar biasa, lonjakan pelanggan itu tidak hanya terjadi pada hari itu tapi berlangsung hingga tiga tahun setelahnya.

Dari situlah usaha ayam bakarnya meningkat pesat. Ia pun mempunyai banyak uang dan mulai mendirikan cabang usaha hingga akhirnya pada 2021 ini mempunyai 387 gerai di seluruh Indonesia dan luar negeri, masing-masing 12 gerai di Malaysia dan tiga gerai di Jeddah, Arab Saudi.

Masuk Koran

“Saya bingung dengan lonjakan pembeli itu. Beberapa waktu setelah itu akhirnya ada teman saya yang nunjuki saya berita di koran, loh saya dimuat di situ. Beritanya ‘mantan PNS buka ayam bakar Wong Solo di Medan’. Ternyata yang memasukkan ke koran pacar dari karyawan saya yang saya bantu uang itu. Kliping korannya masih saya simpan sampai sekarang,” kata pria yang sempat menjalani profesi guru kesenian dengan status PNS selama empat tahun itu.

Dari situlah ia akhirnya percaya dengan keajaiban sedekah. Sejak itu ia mencanangkan untuk dirinya bersedekah 30% dari keuntungan usaha dan berlangsung hingga saat ini.

Ia menegaskan keajaiban sedekah itu ada. Namun ia menentang keras konsep yang diajarkan Ustaz Yusuf Mansur yang menunggu keajaiban setelah bersedekah tanpa dibarengi dengan usaha.

“Itu bohong. Sedekah iya, usaha harus, itu kan tawakal. Jadi kalau kita hanya berharap keajaiban seperti sim salabim ya itu penyesatan umat namanya. Usaha keras, harus profesional dalam bisnis, baru sedekah. Karena itulah saya tidak berhenti mengkritik sebelum Yusuf Mansur berhenti membodohi umat,” tandasnya.

Sebelumnya, Ustaz Yusuf Mansur tidak membantah teguran Puspo Wardoyo. Ia menyebut Puspo sebagai sosok yang sangat ia hormati.

“Sebagai jawaban saya, bahwa hal yang terjadi pada diri saya awal mulanya dari salah sangkanya seseorang yang sangat mulia, orang yang sangat berjasa pada diri saya dulu. Tapi salah sangka, menyangka saya orang yang sangat tidak beradab, orang yang sangat tidak berakhlak, orang yang sangat jahat, lalu muncullah hasad hasut dari seseorang lain yang juga dimuliakan oleh Allah SWT, yang saya juga yakin hanya karena salah sangka saja. Kita harus berlindung kepada Allah SWT, supaya tidak saling mengorek kejahatan, tidak saling menghujat, yang pastinya ada,” katanya seperti dikutip dari kanal Youtube Daqu Channel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya