SOLOPOS.COM - Ustaz Yusuf Mansur. (Suara.com)

Solopos.com, JAKARTA – Keajaiban sedekah yang digaungkan Ustaz Yusuf Mansur menjadi pegangan bagi para jemaah. Ada banyak cerita dari para jemaahnya tentang sedekah.

Salah satunya ada jemaah yang datang membawa mobil lalu pulangnya naik ojek. Usut punya usut ternyata mobil tersebut disedekahkan di acara pengajian tersebut.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Alasannya beliau bersedekah karena ingin punya keturunan. Pulangnya pinjam uang Rp50.000 ke panitia buat ongkos pulang. Tapi sampai sekarang beliau belum juga punya keturunan,” kata Arief, event organizer (EO) yang kerap mengurusi acara dai kondang tersebut di wilayah Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Eks EO: Ustaz Yusuf Mansur Tak Pernah Minta Honor Tapi Sedekah Dibawa

Dirinya sendiri pernah bersedekah sepeda motor karena berharap mobil namun tidak kesampaian hingga saat ini.

Sebagai jemaah yang kagum dengan Yusuf Mansur, Arief berharap cucu dari tokoh bangsa mendiang K.H. Mas Mansur itu menyelesaikan masalah yang menerpanya. Jika itu terjadi, kekagumannya akan kembali seperti semula.

“Saya sangat sayang dengan beliau, sampai sekarang. Dulu saya menelan mentah-mentah semua isi kutbah beliau. Makanya saat beliau diberitakan jelek itu saya marah,” sambung dia.

Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Arief pun merenungi kekagumannya terhadap Ustaz Yusuf Mansur, termasuk tentang ajaran sedekah.

“Tapi makin ke sini makin merenung, kok iya juga ya. Soal sedekah itu saya mengalami sendiri. Sebagai seorang jemaah saya selalu berdoa semoga beliau segera menyelesaikan kewajibannya. Saya masih menyimpan benih-benih harapan itu,” katanya.

Baca juga: Berapa Tarif Ceramah Ustaz Yusuf Mansur? Ini Jawabannya

Selain menyelenggarakan pengajian Yusuf Mansur, Arief juga diajak untuk ikut dalam Paytren. Ia sempat menyebarkan brosur-brosur tentang Paytren itu ke berbagai masjid yang ada di Bandung.

“Banyak yang ikut dan daftar sendiri ke kantor Paytren. Kantor pusat Paytren kan di Bandung,” katanya saat diwawancarai wartawan Sudarso Arief Bakuama pada 5 Desember 2021.

Arief pun membenarkan pengakuan Ustaz Yusuf Mansur soal tidak pernah memasang tarif setiap kali ceramah. Dia mengaku sering mengurusi acara ceramah Yusuf Mansur sejak 2013 hingga 2017 di seantero Bandung dan sekitarnya.

Baca juga: Profil Yahya Waloni, Ustaz Yang Sebut Yusuf Mansur Penipu

Honor

Dari sekian banyak mengurusi ceramah itu, kata dia, Yusuf Mansur tidak pernah mau jika diberi honor. Meski tidak pernah meminta honor, ia mengakui Ustaz Yusuf Mansur membawa semua uang yang disedekahkan jemaah.

“Lebih dari 10 kali saya mengundang beliau dari 2013 sampai dengan 2017, semuanya free. Beliau tidak mau dikasih honor,” kata Arief.

Arief menceritakan awal mula berkenalan dengan Ustaz Yusuf Mansur. Menurutnya, dirinya merupakan pengagum berat Yusuf Mansur di Bandung namun belum pernah bertemu.

“Saya sangat mengagumi beliau, dulu saya hanya nonton di TV dan akhirnya dari sering nonton di TV pengin sekali ketemu langsung. Sempat beberapa kali ke psantrennya tidak pernah ketemu di awal 2013. Nah pas awal pembukaan VSI (Veritra Sentosa Internasional, perusahaan software yang didirikan Yusuf Mansur) di Gedung Graha Pos Indonesia Bandung, saya cari tahu, pengin ketemu untuk mengundang langsung,” tutur dia seperti dikutip dari kanal Youtube Thayyibah Channel.

Baca juga: Disebut Yahya Waloni Penipu, Yusuf Mansur Bilang Gini…

Dari acara tersebut dia lantas diarahkan ke Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Daarul Qur’an yang ada di Bandung. Di tempat itu dirinya lantas mendapat nomor telepon Yusuf Mansur.

“Saya pertama kali mengadakan di masjid di Pinus Regency di daerah Soekarno Hatta. Jemaah yang datang membeludak. Kata DKM-nya masjid itu belum pernah penuh sejak dibangun. Pas itu meluber hingga ke jalan-jalan. Seminggu sebelumnya bahkan sudah viral bahwa beliau akan hadir,” katanya.

Dari situ dirinya lantas mengundang Ustaz Yusuf Mansur hingga lebih dari 10 kali.

“Karena saya EO, banyak masjid-masjid yang meminta saya mengundang beliau. Kalau ditotal lebih dari 10 kali beliau mengisi yang saya urusi. Dari semua itu semuanya beliau tidak mau dikasih amplop. Tapi ya itu, semua sedekah dibawa,” ujarnya.

Baca juga: Biodata Habib Bahar bin Smith, Ulama Pendiri Majelis Pembela Rasulullah



Sebagai EO, dirinya mengaku tekor dari setiap acara pengajian akbar yang diisi Yusuf Mansur. Pasalnya, dirinya tidak mendapat sponsor sehingga hanya berharap mendapat bagian dari uang yang dikumpulkan dari jemaah hadir untuk biaya penyelenggaraan acara.

“Pernah dulu saya sampaikan ke timnya, adalah sedikit untuk biaya persiapan bikin baliho, konsumsi dan lain-lain. Tapi tidak boleh. Jadi semua (sedekah) dibawa oleh beliau,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya