SOLOPOS.COM - Mobil yang dikemudikan Direktur PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Yan Bastian tertimpa truk kontainer di Tol Cipularang arah Jakarta pada Sabtu (16/10/2021). (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Direktur PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Yan Bastian meninggal setelah mobil yang ia kemudikan tertimpa truk kontainer di Jl Tol Cipularang. Kasus kecelakaan melibatkan truk atau kendaraan muatan berat bukanlah hal baru, belajar dari itu perhatikan empat poin penting berikut ini.

Dikutip dari Detik.com, Senin (18/10/2021), bahaya mengemudi di jalan raya harus di antisipasi. Termasuk juga bahaya mengemudi di dekat truk.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Baca Juga: Selain Bos Indomaret, 3 Artis Ini Alami Kecelakaan di Tol Cipularang

Founder sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan sebaiknya menjauhi truk bila bertemu di jalan raya.

Ekspedisi Mudik 2024

Jusri menyarankan pengemudi tak merasa nyaman di sekitar truk dan terus melakukan antisipasi. Ada hal kemampuan melihat pengendara di sekitar truk yang terhalang karena dimensi truk tergolong besar.

Baca Juga: Kecelakaan Bos Indomaret: Pakai SUV Hyundai, Ini Fitur Keselamatannya

“Ketika kita berinteraksi dengan bus, truk bawa kontainer, jangan nyaman-nyaman di sekitar mereka. Kita harus melakukan antisipasi. Misalnya saat mau menyalip kita harus pastikan di depan kosong, jangan sampai terjebak di samping dia,” kata Jusri.

Masih perkara dimensi truk dan bus yang besar, Jusri mengatakan hal tersebut mempengaruhi kemampuan melihat pengemudinya.

Baca Juga: Mobil Tertimpa Truk, Bos Indomaret Meninggal di Tol Cipularang

“Yang kedua, blind spot truk ini besar sekali. Sehingga ketika kita ada di kiri atau di kanan, kita tidak bisa dilihat oleh mereka (sopir truk),” tambah Jusri.

Jusri juga menganalisa rem blong sering terjadi pada kendaraan berdimensi besar. Apalagi jika pengemudinya terlalu sering mengandalkan rem kaki.

Untuk itu, lanjut dia, pengemudi lain harus memberi antisipasi lebih mengingat risiko rem blong semakin besar terjadi di truk maupun bus, kendaraan berdimensi besar itu.

Baca Juga: Kisah Pilu Bocah 1,5 Tahun Selamat dalam Kecelakaan Tol Sragen Tapi Ayah Ibu Meninggal 

“Kendaraan yang dimensinya besar, sangat linear dengan kemampuan rem yang menurun, bidang pandang yang kurang, dan mereka sangat labil karena ground clearance-nya tinggi,” tambahnya.

Kemampuan rem kendaraan dimensi besar juga disebutnya akan mempengaruhi kinerja kurang maksimal saat menghadapi medan jalan menurun. “Begitu kita di depan mereka segera menjauh, lebih-lebih jika jalan menurun. Karena kemampuan pengeremannya itu jelek sekali,” ujar Jusri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya