SOLOPOS.COM - Pesawat Wings Air yang mengalami kecelakaan, tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Minggu (25/12/2016) malam. (Istimewa-Basarnas Kantor SAR Semarang)

Kecelakaan dialami pesawat udara milik maskapai penerbangan Wings Air yang baru setahun dioperasikan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Direktur Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Muzaffar Ismaiil, mengungkapkan pesawat udara jenis ATR 72-600 milik maskapai penerbangan Wings Air yang tergelincir di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah (Jateng) baru setahun dioperasikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pesawat ATR ini pertama masuk Indonesia pada Maret 2015. Pembuatan pesawat pada Februari 2015. Jam terbang juga masih sedikit, 3.800 jam,” papar Muzaffar saat ikut tampil dalam jumpa pers di Bandara Ahmad Yani Semarang, Senin (26/12/2016).

Selain itu, kata Muzaffar, sejak November lalu, DKPPU sudah tiga kali melakukan pemeriksaan terhadap Wings Air tersebut. “Hasil pemeriksaan, Wings Air layak untuk diterbangkan,” ujar Muzaffar sebagaimana dikutip laman aneka berita Okezone.

Sebagaimana diketahui, Pesawat Wings rute Bandung-Semarang tergelincir dan keluar dari landasan pacu saat mendarat di Bandara Ahmad Yani, Minggu (25/12/2016) pukul 18.45 WIB. Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) menyebutkan, tergelincirnya Wings Air tersebut masuk dalam kategori kecelakaan (accident).

Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono, menambahkan saat ini anak buahnya sedang melakukan pengumpulan data untuk mencari tahu musabab kecelakaan pesawat udara jenis ATR 72-600 milik maskapai penerbangan Wings Air itu. Hasil pemeriksaan sementara, KNKT menemukan pesawat yang tergelincir itu mengalami kerusakan berat pada roda sistem mendarat utama sebelah kanan yang ditemukan patah.

Kerusakan parah, sambingnya, juga terjadi pada bagian bawah pesawat dan proveleng sebelah kanan. “Tapi, pesawat masih dalam keadaan utuh dan tidak ada kebakaran. Pesawat juga berhasil dievakuasi,” ujar Soerjanto.

Menurut Soerjanto, pesawat udara jenis ATR 72-600 milik maskapai penerbangan Wings Air tersebut diterbangkan oleh pilot dan co-pilot yang memiliki jam terbang tinggi. “Pesawat ini dikemudikan pilot yang memiliki jam terbang 4.000 jam dengan co-pilot 3.500 jam. Jadi, mereka cukup berpengalaman. Pada saat landing cuaca sedang hujan. Pesawat dari Bndung dalam kondisi laik terbang, tidak ada masalah,” ujar Soerjanto.

Soerjanto menambahkan penyebab kecelakaan Wings Air baru bisa diketahui setelah KNKT melakukan pemeriksaan data di kotak hitam alias blackbox pesawat. “Kami telah mengamankan kotak hitam berupa flight data recorder dan cokpit voice recorder. Sudah kita amankan dan rencananya sore diberangkatkan ke Jakarta. Besok baru kita proses,” tegas Soerjanto.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya