SOLOPOS.COM - Truk bermuatan buku milik PT Solo Murni, perusahaan milik Rio Haryanto, mengalami kecelakaan lalu lintas di Perempatan Salib Putih, Rabu (1/6/2016) siang. Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu, tapi pemadaman listrik terjadi di wilayah sekitar karena truk itu menabrak salah satu tiang listrik. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Kecelakaan Salatiga acap kali terjadi di perempatan Kumpulrejo atau yang dikenal pula sebagai perempatan Salib Putih.

Semarangpos.com, SALATIGA – Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Salatiga AKP Edy Sutrisna berencana memperbanyak rambu-rambu peringatan dan membuat jalur penyelamatan di sekitar perempatan Kumpulrejo atau yang dikenal pula sebagai perempatan Salib Putih. Rambu dan jalur penyelamatan itu rencana akan diterapkan untuk kendaraan yang melaju dari arah Kopeng.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Salatiga AKP Edy Sutrisna. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Salatiga AKP Edy Sutrisna. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Rencana itu disampaikan Kasatlantas di sela-sela meninjau lokasi kecelakaan yang melibatkan truk tronton bermuatan buku milik PT Solo Murni di perempatan Salib Putih, Rabu (1/6/2016) sore. “Sebenarnya kalau rambu-rambu peringatan sudah banyak kami pasang, terutama di jalan menurun dari arah Kopeng. Tapi, namanya kecelakaan itu terkadang tak bisa diduga dan datang tiba-tiba,” ujar Kasatlantas kepada Semarangpos.com.

Edy mengaku jalur penyelamatan itu kemungkinan akan diterapkan pada semua kendaraan yang melaju dari arah Kopeng menuju ke Kota Salatiga melalui Jl. Hasanuddin. Jika selama ini semua kendaraan yang melaju dari arah Kopeng ke Jl Hasanuddin harus berhenti lebih dulu di lampu pengatur arus lalu lintas (traffic light) perempatan Salib Putih, maka kemungkinan nantinya akan diarahkan langsung ke arah Semarang.

“Dengan kata lain, setiap kendaraan dari arah Kopeng ke Jl Hasanudin enggak perlu berhenti di lampu merah, tapi langsung belok ke kiri, ke arah jalur yang menuju Semarang. Jadi kalau mau ke Jl Hasanuddin harus memutar dulu,” terang Edy.

Menurut Kasatlantas Edy Sutrisna, hal ini akan diterapkan menyusul banyaknya kecelakaan yang terjadi di kawasan itu akibat banyak kendaraan yang berhenti akibat lampu merah. Sementara, dari arah belakang ada kendaraan, terutama yang bermuatan besar, mengalami rem blong sehingga menyeruduk kendaraan lain yang tengah berhenti di lampu pengatur arus lalu lintas (traffic light) itu.

Kondisi itu seperti kecelakaan yang terjadi 9 Mei 2016 lalu. Saat itu, seorang pengendara sdepeda motor yang diketahui merupakan tentara anggota Korem Makutarama tengah berhenti akibat lampu merah di perempatan Salib Putih. Tiba-tiba dari arah Kopeng, sebuah truk bermuatan menir melaju dengan kencang tanpa terkendali karena mengalami rem blong. Alhasil, truk itu pun menabrak tentara anggota Korem Makutarama itu hingga tewas dan baru berhenti setelah masuk ke parit.

Edy menambahkan jalur penyelamat ini kemungkinan akan diterapkan menjelang Lebaran 2016 nanti atau saat intensitas kendaraan di kawasan itu padat menyusul arus mudik Idulfitri 2016.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya