SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati hidangan dan suasana kawasan alam lereng Merapi di Kedai Pojok, Dukuh Ngringin, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang pekan lalu. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Kedai kopi di kawasan lereng Gunung Merapi belakangan kian menjamur seperti di wilayah Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang. Saat ini setidaknya ada tiga kedai kopi di desa tersebut. Warga yang berusaha pada bidang usaha kedai kopi diperkirakan bakal terus bertambah.

Kepala Desa (Kades) Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Sutarno, mengatakan kedai kopi bermunculan seiring niatan warga setempat menjadikan Tegalmulyo sebagai desa wisata. Dari niatan itu, muncul inisiasi warga membiki kedai kopi yang dikelola secara individu maupun kelompok.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kedai kopi pertama di Desa Tegalmulyo yakni di wilayah Sapuangin yang berada di Dukuh Pajegan. Kedai kopi itu sudah ada sejak setahun terakhir dengan mengolah hasil kopi pertanian di wilayah setempat.

Baca Juga: Manfaatkan Lahan Bekas Puri Waluyo, UMS akan Bangun Rumah Sakit 7 Lantai

“Untuk sementara ini Kopi Sapuangin tutup karena berada di KRB [kawasan rawan bencana] III erupsi Merapi ,” kata Sutarno saat berbincang dengan Solopos.com, pekan lalu.

Kemudian disusul kedai kopi yang ada di Dukuh Girpasang. Bernama Omah Kopi Girpasang, kedai kopi itu beroperasi sejak November 2020 dan dikelola warga satu kampung.

Sebagai informasi, Girpasang merupakan dukuh terpencil di lereng Gunung Merapi yang terpisahkan jurang dengan perkampungan lainnya. Selain menyajikan kopi hasil racikan warga setempat, kedai kopi di Girpasang menyajikan berbagai hidangan ala kampung salah satunya nasi jagung racikan warga Girpasang.

Tak berselang lama setelah kedai kopi Girpasang, muncul kedai kopi yang berada di tepi jurang Dukuh Ngringin, tepat di pintu masuk ke Girpasang berupa ribuan anak tangga. Bernama Kedai Pojok, warung kopi yang dikelola oleh warga setempat itu mulai beroperasi pada 1 Januari 2021.

Pengunjung

Sutarno mengatakan kedai kopi yang bermunculan di Tegalmulyo ramai pengunjung dari berbagai daerah. Begitu pula dengan kedai kopi yang belakangan baru bermunculan. Selain menyajikan panorama kawasan lereng Merapi yang masih asri, kedai-kedai kopi yang bermunculan di Tegalmulyo menyuguhkan kopi hasil racikan warga setempat.

Sutarno menjelaskan kedai-kedai kopi bakal semakin bermunculan. Dalam beberapa waktu kedepan, setidaknya ada dua warung yang didirikan warga serta menyuguhkan kopi. Warung itu terutama didirikan di wilayah Dukuh Ngringin yang menjadi pintu masuk ke wilayah Girpasang, perkampungan yang masih menjadi magnet warga dari berbagai daerah berdatangan ke Tegalmulyo.

Baca Juga: 248.600 Vaksin Sinovac Tiba di Jateng, 32 Kabupaten/Kota Siap Vaksinasi

Pengelola Kedai Pojok, Sri Sukamti, mengatakan kedai kopi yang dia kelola buka mulai pukul 13.00 WIB dan selama PPKM berlaku tutup pukul 19.00 WIB. Pilihannya mendirikan kedai kopi tepat di tepi jurang Dukuh Ngringin guna menangkap potensi wisatawan yang berdatangan ke Girpasang.

Dia menjelaskan kedai kopi yang dia dirikan tak hanya menyuguhkan kopi racikan warga setempat. Dari kedai kopi tersebut, panorama alam Merapi terlihat termasuk jurang yang menjadi pemisah Girpasang dengan perkampungan lainnya.

Sri Sukamti mengatakan selama ini pengelolaan kedai kopi miliknya dilakukan bersama warga di Dukuh Ngringin. “Pengelolaan dikeroyok bareng-bareng dengan warga. Alhamdulillah pengunjungnya ramai. Rata-rata bisa sampai 100 orang per hari. Ada yang dari Jogja, Solo, dan Sukoharjo,” jelas Sri Sukamti yang juga warga Tegalmulyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya