SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat terbang (Dok/JIBI/Bisnis)

Akibat tekanan udara berkurang, penumpang pesawat Express Air mengalami mimisan atau keluar darah dari hidung.

Solopos.com, JAKARTA — Pesawat Express Air XZ 812 terpaksa mendarat kembali atau return to base (RTB) akibat gangguan setelah sebelumnya sempat terbang selama satu jam dari Bandara Soekarno-Hatta. Gangguan berupa berkurangnya tekanan udara tersebut menyebabkan beberapa penumpang mengalami mimisan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Insiden tersebut terjadi pada Minggu (22/1/2017) pukul 01.10 WIB. Pada penerbangan tersebut, Express Air XZ 812 mengoperasikan Boeing 737-300, dan membawa 111 penumpang, dua pilot dan empat kru pesawat.

“Pesawat RTB dikarenakan adanya pressurized fail. RTB setelah satu jam take off. Setelah itu, seluruh penumpang diinapkan di Hotel Amaris bandara, dan akan diterbangkan ke Sorong malam ini,” ujar Direktur Komersial Express Air Suwandono, Minggu (22/1/2017).

Dari 111 penumpang, lanjut Suwandono, sebanyak lima penumpang Express Air mengalami mimisan atau keluar darah dari hidung. Oleh karena itu, kelima penumpang tersebut dibawa ke RS THT Proklamasi BSD Tangerang.

Sementara itu, Konsultan Penerbangan CommunicAvia Gerry Soejatman menilai keputusan yang diambil oleh pilot Express Air untuk kembali mendarat atau RTB sudah benar, dan sesuai dengan prosedur penerbangan.

“Kalau enggak, bakal berbahaya buat penumpang. Karena tekanan udara yang hilang, apalagi dengan ketinggian 10.000 kaki ke atas, itu bisa membuat penumpang sulit bernafas, pingsan, termasuk kerusakan otak,” tuturnya.

Gerry menilai waktu satu jam yang digunakan pilot sebelum mendarat juga sudah cukup ideal. Dia menduga waktu satu jam tersebut digunakan untuk pilot untuk melakukan cek, dan mengurangi bahan bakar agar dapat mendarat.

Express Air merupakan maskapai niaga berjadwal dengan izin Air Operator Certificate (AOC) 121, di mana maskapai dapat mengoperasikan pesawat dengan kapasitas di atas 30 kursi. Pada 2015, Express Air berhasil mengangkut sebanyak 414.311 penumpang, atau menguasai pangsa pasar sebesar 0,5% dari total jumlah penumpang domestik. Sementara pada semester I/2016, Express Air telah mengangkut sebanyak 17.277 orang.

Selain itu, jadwal penerbangan Express Air dengan rute Jakarta-Sorong terpaksa ditunda menyusul kejadian tersebut. Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agoes Subagio mengatakan para penumpang Express Air tersebut dijadwalkan akan terbang kembali pada Senin (23/1/2017).

“Para penumpang akan terbang kembali pada dini hari ini dengan jadwal yang sama, namun pesawat berbeda. Kami juga menginstruksikan maskapai agar hak-hak penumpang dapat diberikan sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya, Minggu.

Agoes menambahkan kantor otoritas bandara dan Express Air akan melakukan pengawasan bersama-sama terhadap penanganan penumpang. Nantinya, para inspektur penerbangan akan melakukan pemeriksaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya