SOLOPOS.COM - Ilustrasi-ban-GT-Radial-Antara.jpeg

Solopos.com, SOLO – Kebijakan pembatasan sosial mungkin menjadikan kendaraan anda terlalu lama parkir di rumah. Waspada jika saat digunakan jalan kendaraan, termasuk mobil, menjadi tidak stabil jangan-jangan itu karena kasus flat spot.

Flat spot adalah istilah yang dikenal untuk kasus ban yang tidak rata tingkat ketebalannya. Kasus ban botak sebagian atau flat spot tersebut bisa disebabkan oleh lamanya posisi ban saat parkir menempel lantai. Tentu saja ada beberapa karakter lantai yang mempengaruhi lapisan ban. Ada keramik, ataupun alas beton sesuai kondisi parkiran masing-masing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Perhatikan! Ini 6 Langkah Jitu Rawat Ban Mobil

Nah, jika mobil anda jarang dipakai atau menempatkan ban pada posisi yang sama dalam waktu yang lama tentu akan memberi perbedaan dampak dibanding permukaan yang tak bersentuhan langsung dengan lantai. Itu disebut salah satu penyebab flat spot pada ban.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain masalah penampilan yang berubah, sayangnya flat spot juga mempengaruhi masalah performa saat mobil melaju. Faktor stabilitas kemudi bisa saja menjadi terganggu karena kasus ini.

Berikut cara mengatasi flat spot sebagaimana dirangkum Solopos.com, Jumat (22/10/2021), dari laman resmi Honda Solobaru. Berdasarkan keterangan di laman itu, flat spot lazimnya disebabkan oleh beban mobil yang menimpa ban di satu sisi secara terus menerus dan dalam kurun waktu lebih dari 30 hari.

Baca Juga: Bukan Udan Tanpo Angin, Ini Ban Tanpa Angin Michelin!

Jika belum menemui kasus tersebut, ada baiknya anda mulai memikirkan cara menghindarinya. Lakukan pengecekan secara rutin sebagaimana telah ditunjukkan dalam buku manual yang kita dapat saat membeli. Atau, anda bisa mengecek stiker yang memuat petunjuk perlakuan ban yang terdapat pada samping pintu pengendara.

Selain tekanan ban yang perlu dijaga, ada kode-kode kondisi ban yang perlu anda ketahui untuk mengenal lebih karakter roda mobil anda. Seperti tanda segitiga kecil yang biasanya diletakkan di dinding ban dekat dengan tapak ban. Tanda segitiga itu adalah Tread Wear Indicator (TWI).

TWI adalah tanda yang ada di dasar dinding ban yang umumnya memuat enam petunjuk batas keausan. Batas minimal ketinggian telapak ban adalah 1,6 mm. Ketinggian tersebut diukur berdasarkan ketebalan telapak yang rata.

Baca Juga: Honda Jazz: Kisah Kita Berakhir di Februari, Dilepas Mantan Seharga?

Tentu saja anda tak bisa menganggap sepele jika tanda pada TWI telah mengisyaratkan saatnya ganti ban. Ban yang telah aus membentu alur dan dibarengi menipisnya ban.

Tentu saja dalam kondisi ini, ban akan lebih rentan mengalami flat spot. Nah, yang perlu dicatat selanjutnya adalah risiko jika ban mulai aus yang bisa memberi efek hydroplanninga tau mengambang jika menghadapi permukaan air. Ini ditandai dengan daya cengkeram ban terhadap jalan semakin minim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya