SOLOPOS.COM - Pembukaan Kelas Online Buddha Dharma Institut Dong Zen Indonesia Angkatan Kedua atau IDZI-2 melalui zoom meeting, Jumat (8/10/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Upacara pembukaan Kelas Online Buddha Dharma Institut Dong Zen Indonesia Angkatan Kedua atau IDZI-2 berlangsung secara virtual melalui zoom meeting, Jumat (8/10/2021), yang diikuti para pengajar, peserta, hingga tamu undangan.

Program IDZI-2 ditujukan untuk generasi muda Indonesia berusia 18-40 tahun yang berminat mempelajari ajaran Buddhisme Humanistik yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh Master Hsing Yun, pendiri Fo Guang Shan, vihara terbesar di Taiwan memiliki lebih dari 300 cabang di lima benua.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Program ini terdiri dari sepuluh pertemuan yang akan berlangsung setiap Jumat mulai 8 Oktober hingga 10 Desember 2021 dengan guru pengajar Bhiksu atau Bhiksuni lulusan Universitas Tsung Lin, Fo Guang Shan, Taiwan.

Materi yang akan diajarkan meliputi: Karakter Humanistik Buddha, Bagaimana menjadi seorang Buddhis yang baik, Meditasi, Sutra Hati dari sudut pandang Buddhisme Humanistik, Hidup Berkesadaran, Buddhism and Youth, serta Zen Tangle.

Tidak hanya pembelajaran satu arah dari guru ke siswa, sesi diskusi kelompok setelah pembelajaran akan mengajak para siswa untuk menggali lebih dalam materi pelajaran dan terlebih bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam sambutannya, Bhiksuni Jue Pei, Sekretaris Jenderal BLIA Pusat [Secretary-General of Buddha’s Light International Association (BLIA) World Headquarters] dan Kepala Vihara Fo Guang Shan Jin Guang Ming, New Taipei City, Taiwan, menyampaikan bahwa kegelisahan, kekhawatiran tiap orang berbeda-beda.

“Dengan belajar Buddhisme, kita belajar mengenal diri sendiri. Di dalam pembelajaran dengan jalan boddhisattva, kita tidak hanya dapat menolong diri sendiri, tapi juga dapat menolong orang lain,” jelasnya.

Jembatan untuk Belajar

Bhiksu Nirmana Sasana, Pembina Institut Dong Zen Indonesia (IDZI) menyampaikan bahwa IDZI merupakan jembatan bagi muda mudi Indonesia untuk belajar Buddha Dharma.

Master Hsing Yun mengatakan bahwa kita selayaknya memilih tempat yang memiliki Buddha Dharma dan welas asih. Banyak anak muda yang takut belajar Buddha Dharma karena menganggap bahwa belajar Buddhisme harus melalukan pelatihan diri yang keras, mengisolasi diri, dan menjauhi kehidupan masyarakat.

Menurutnya, pandangan tersebut merupakan pandangan yang kurang tepat. Belajar Buddha Dharma selayaknya dapat memberikan manfaat untuk kehidupan. Kelas IDZI merupakan tempat yang tepat untuk belajar Buddha Dharma dan terlebih bagaimana mengaplikasikannya untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan sekolah, kerja, atau rumah tangga. Ada Buddha Dharma maka akan ada jalan.

Upacara pembukaan ini dirangkai dengan Board Games Buddhis bertemakan Buddhisme Humanistik yang dipandu oleh Asosiasi Internasional Pemuda Fo Guang Shan Malaysia [Buddha’s Light International Association Young Adult Division Malaysia (BLIA YAD – Malaysia) Tabletop Team].

Melalui board games ini, para siswa IDZI-2 belajar tentang tiga aksi kebaikan: berbuat baik, berucap baik, dan berpikir baik. Tiga kebaikan ini merupakan ajaran dasar dari Buddhisme Humanistik yang hendaknya kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari demi manfaat lingkungan sekitar, masyarakat, dunia bahkan semua makhluk.

16 Cabang di Seluruh Dunia

IDZI adalah institut Agama Buddha yang bertujuan untuk menyebarkan praktik ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-sehari, Buddhisme Humanistik. IDZI berada dibawah naungan Institut Fo Guang Shan Dong Zen Malaysia (MYDZI) yang merupakan salah satu dari 16 cabang intitut buddhis Fo Guang Shan yang berpusat di Taiwan.

Enam belas cabang tersebut tersebar di seluruh dunia, diantaranya: Amerika Serikat, Brazil, Afrika Selatan, India, Australia, Selandia Baru, Indonesia, Malaysia, Filipina, Hongkong, Tiongkok, dan Jepang.

Program yang terstruktur, berjenjang, dan berkesinambungan merupakan keunggulan dari kelas ini. IDZI telah menyiapkan future plan yang jelas bagi para siswanya. Setelah mengikuti program IDZI, para siswa dapat mengikuti program matrikulasi intensif selama dua bulan sebelum menempuh Program Diploma Agama Buddha di Institut Fo Guang Shan Dong Zen Malaysia.

Selanjutnya, para siswa dapat mempelajari mempelajari Buddhisme Humanistik secara mendalam dengan mengambil Program Diploma Agama Buddha di Universitas Tsung Lin Taiwan yang berdurasi 3 tahun yang masing-masing menyediakan 2 pilihan bahasa pengantar, Mandarin dan Bahasa Inggris.

Setelah mempelajari dasar-dasar Buddhisme di tahun pertama, siswa dapat memilih penjurusan tentang Tripitaka, Manajemen Vihara, English Buddhism, atau Japanese Buddhism di tahun kedua dan ketiga.

Tidak hanya mempelajari buddhisme, berbagai ekstrakurikuler seperti kaligrafi, jurnalistik, fotografi, multimedia, seni musik, dan memasak vegetarian juga diajarkan untuk meningkatkan soft skill para siswa. Tentu seluruh program pendidikan tersebut menyediakan beasiswa bagi siswa yang memenuhi kriteria.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya