Solopos.com, SOLO – Urban farming atau kegiatan pertanian di perkotaan kembali menjadi tren di era pandemi Covid-19. Ada yang menekuninya karena harus menjalani pola bekerja di rumah atau work from home sehingga hal itu menjadi selingan pengusir kejenuhan. Namun urban farming juga menjadi pilihan untuk memperkuat ketahanan ekonomi ketika banyak sektor terpukul keras oleh pandemi.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, melihat urban farming setahun belakangan ini sebagai fenomena yang luar biasa. Dirinya menyatakan bahwa sejak urban farming menjadi tren, penjualan benih hortikultura meningkat hingga lima kali lipat. “Pandemi dan WFH membuat orang memiliki aktivitas baru di rumah, seperti urban farming dengan menanam hidroponik di rumah. Ini adalah fenomena luar biasa. Kami memantau penjualan benih sejak tren ini berlangsung dan ternyata benih horti meningkat hingga lima kali lipat,” ujar Anton, sapaan akrabnya, pada sebuah acara dialog virtual beberapa waktu lalu seperti termuat dalam situs pertanian.go.id.