SOLOPOS.COM - Warga terdampak proyek tol solo-Jogja di Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, membangun rumah di satu lahan. Foto diambil Senin (13/9/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 11 keluarga warga Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, yang kena dampak pembangunan tol Solo-Jogja bersama-sama pindah ke satu lokasi  dan membentuk perkampung baru.

Data yang diperoleh Solopos.com, ada 22 keluarga yang rumahnya terdampak tol Solo-Jogja di Kapungan. Mereka kini mulai mencari lahan dan membangun rumah baru setelah uang ganti kerugian cair.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sebanyak 11 keluarga membangun perkampungan baru di satu kompleks wilayah Dukuh Kapungan tak jauh dari tempat tinggal mereka yang bakal menjadi jalan tol. Setidaknya sudah ada tujuh rumah yang berdiri.

Lahan tersebut sebelumnya merupakan hamparan sawah yang bersebelahan dengan perkampungan di Dukuh Kapungan. Salah satu warga Dukuh Mendungan, Dwi, 31, mengatakan pembangunan rumah baru sudah berlangsung sejak tiga bulan lalu.

Baca Juga: Toko Kelontong Rahayu di Wedi Klaten Terbakar, Kerugian Rp500 Juta

Mayoritas warga kena dampak tol Solo-Jogja di Kapungan, Klaten, membangun rumah tak jauh dari kampung lama mereka dengan menempati lahan warisan keluarga yang tak dilintasi jalan tol.

Sementara keluarga Dwi memilih membeli lahan di Dukuh Kapungan dan tinggal bersama 10 keluarga Mendungan lainnya yang masih satu RT. Lahan tersebut milik salah satu warga Mendungan yang rumahnya juga terdampak jalan tol.

Tak Ingin Buru-Buru Pindah

“Dikumpulin agar tidak jauh-jauh tinggalnya,” kata Dwi saat ditemui Solopos.com di rumah barunya yang masih proses pembangunan, Senin (13/9/2021).

Dwi mengakui kompleks lahan yang kini dibangun rumah oleh warga terdampak tol bakal menjadi perkampungan baru di Kapungan. Perkampungan baru itu direncanakan bernama New Mendungan.

Baca Juga: Mantul! Joko Widodo Pandai Besi Klaten Kantongi Rp5 Juta/Bulan Selama Pandemi Covid-19

Penghuni perkampungan baru itu bakal membangun fasilitas pelengkap lainnya seperti membangun jalan serta sumur dengan biaya disokong bareng-bareng. Meski rumah hampir rampung dan berukuran lebih luas dibandingkan rumah lama, Dwi tak ingin buru-buru pindah ke rumah baru bersama lima anggota keluarganya.

Salah satu alasan lantaran masih merasa berat meninggalkan rumah yang sudah ditempati secara turun temurun. Dwi ingin menikmati suasana rumah yang sudah ia tempati sejak lahir hingga hari-hari terakhir sebelum perkampungan digusur untuk proyek jalan tol Solo-Jogja.

“Kenangan di sana sangat banyak. Dari lahir ceprot sampai besar seperti saat ini tinggal di sana. Tetapi mau enggak mau harus pindah. Karena mau dilawan seperti apa ya tetap kalah,” ungkap Dwi.

Dari lahan dan bangunan rumahnya yang kena proyek tol Solo-Jogja di Kapungan, Klaten, Dwi mengatakan keluarganya menerima uang ganti kerugian Rp1,2 miliar.

Baca Juga: Ketemu Joko Widodo di Klaten, Presiden Jokowi Tertawa, Begini Ceritanya!

Didatangi Makelar

Nilai ganti kerugian itu dibagi dengan dua keluarga lainnya yang tinggal dalam satu pekarangan. Dwi mengakui uang ganti kerugian cukup untuk membeli lahan dan membangun rumah baru berukuran 10 meter x 10 meter.

Sebelumnya, warga Mendungan yang rumahnya diterjang proyek tol Solo-Jogja banyak didatangi makelar tanah serta perumahan. Mereka menawarkan tanah serta perumahan untuk tempat tinggal baru. Namun, warga sama sekali tak berminat dan memilih mencari lahan dan membangun rumah secara mandiri.

“Didatangi door to door ke rumah dikasih semacam selebaran. Tetapi sama sekali tidak berminat. Kalau dihitung-hitung biaya yang dikeluarkan jatuhnya sama. Kalau harga tanah di luar Kapungan sudah tinggi. Kemarin ganti kerugian [untuk pekarangan] per meter Rp1.060.000 per meter persegi. Sementara harga tanah di luar sudah sampai Rp1,2 juta per meter persegi,” kata Dwi.

Salah satu warga Desa Kapungan, Klaten, Joni, mengatakan warga yang rumahnya kena dampak tol Solo-Jogja sejak beberapa bulan terakhir mencari lahan dan membangun rumah baru.

Baca Juga: Perempuan Klaten Hilang, Keluarga Siapkan Imbalan Rp5 Juta bagi yang Menemukan

Ada yang memilih membangun rumah di luar desa lantaran memanfaatkan tanah warisan miliki keluarga. Ada pula yang membangun rumah baru di satu kompleks lahan di Dukuh Kapungan seperti 11 keluarga yang membangun kampung baru.

“Dalam satu RT ada beberapa warga yang menguruk satu patok sawah dibangun rumah baru. Nanti mau dinamakan Mendungan Baru,” kata Joni.

207 Bidang Lahan

Sementara itu, sebagian rumah warga terdampak tol di Mendungan mulai dibongkar. Puing-puing rumah dimanfaatkan untuk menguruk lahan yang bakal didirikan rumah pengganti.

Kepala Desa Kapungan, Rakhim Fauzi, mengatakan ada 207 bidang lahan dengan luas sekitar 23 ha di Kapungan, Klaten, yang kena dampak proyek tol Solo-Jogja. Lahan itu di antaranya berupa pekarangan dan rumah, masjid, serta sawah termasuk tanah kas desa. “Untuk pekarangan dan rumah ada 25 bidang di Mendungan,” kata Fauzi.



Baca Juga: Pekan Depan, Anak Usia 12-18 Tahun di Klaten Bakal Divaksin

Ia menjelaskan uang ganti kerugian kepada para pemilik rumah terdampak tol sudah dicairkan. Tersisa uang ganti kerugian untuk satu bidang rumah yang kini menunggu proses pencairan.

“Mayoritas membangun rumah baru di sekitar Kapungan. Dari total 22 keluarga, hanya dua keluarga yang membangun rumah di luar Kapungan,” kata Fauzi.

Fauzi mengatakan perkampungan yang terdampak proyek jalan tol berada di dua RT. Sebelumnya, warga menginginkan pindah dan tinggal di satu kompleks yang sama. Hanya saja, untuk mencari lahan pengganti yang cukup luas sulit direalisasikan.

“Inginnya warga kumpul jadi satu lagi. Tetapi itu sulit. Kalau desa ada tanah kas desa tempatnya di pinggiran semua. Jadinya tidak mungkin,” kata Fauzi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya