SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo saat meninjau vaksinasi di Balikpapan. (Foto: Tangkapan layar YouTube Setpres)

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang partai pendukung pemerintah nonparlemen ke Istana.

Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor menyebut dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi sempat menyampaikan penolakan perpanjang jabatan.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Awalnya Afriansyah mengungkap terkait inti pertemuan antara Presiden dan para pimpinan partai pendukung pemerintah nonparlemen siang tadi.

Yusril Tak Hadir

Pertemuan itu dihadiri oleh pimpinan Partai Perindo, Partai Hanura, PSI, PBB, dan PKP.

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra tak hadir dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga: Giliran Jokowi Undang Petinggi Parpol Koalisi Non Parlemen ke Istana 

“Nah dalam pertemuan tadi, Presiden menyampaikan tiga pesan. Pesan pertama soal penanganan pandemi Covid-19, kedua soal perekonomian Indonesia saat ini di tengah pandemi Covid-19. Ketiga pemindahan ibu kota negara,” kata Afriansyah saat dihubungi, Rabu (1/9/2021).

Afriansyah menyebut setiap partai diberi kesempatan untuk menanggapi. Kemudian dia sempat memberi tanggapan berkaitan dengan amandemen terbatas UUD 1945.

“Cuma giliran saya yang mewakili PBB, setelah menanggapi persoalan pandemi, persoalan ekonomi, dan persoalan Ibu Kota negara, saya menambahkan pesan dari Ketum PBB soal amandemen terbatas, ya kan, sebagai Ketum saya sampaikan Ketum PBB siap memberi masukan, siap memberikan semacam arahan atau masukan untuk amandemen terbatas,” ucapnya.

Baca Juga: Indeks Kemerdekaan Pers 2021 Cukup Bebas, Naik Tipis Dibandingkan Tahun Lalu 

Saat inilah, kata dia, Presiden Jokowi lalu menjawab bahwa dirinya menolak usulan amandemen UUD 1945. Dia menyebut Jokowi menyerahkan persoalan itu kepada MPR RI.

Tidak Setuju

“Nah, selesai kita beri tanggapan Presiden merespons kembali kita semua, termasuk lah soal amandemen yang saya sampaikan, Presiden menjawab bahwa soal amandemen baik terbatas atau tidak, saya tidak setuju, ya kan, itu diserahkan kepada MPR saja ya kan, karena kaitannya takutnya diarahkan macem-macem,” ujarnya.

Tak hanya itu, Afriansyah menegaskan Presiden Jokowi juga menolak rencana perpanjangan jabatan tiga periode.

“Iya betul tiga periode dia tidak setuju, perpanjangan pun dia tidak setuju,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya