SOLOPOS.COM - Rektor UKSW Salatiga, Neil Semuel Rupidara (kanan), saat peresmian laboratorium deteksi Covid-19 secara daring, Kamis (15/10/2020). (Semarangpos.com-Humas UKSW Salatiga)

Solopos.com, SALATIGA -- Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga kini memiliki laboratorium untuk pemeriksaan atau deteksi Covid-19. Laboratorium Biomolekuler BSL 3 milik UKSW Salatiga itu bahkan sudah mulai beroperasi sejak Kamis (15/10/2020).

Peresmian laboratorium deteksi Covid-19 UKSW Salatiga tersebut dilakukan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, secara daring. Ganjar mengaku senang dengan kehadiran laboratorium deteksi Covid-19 yang didirikan UKSW itu. Ia menilai hal tersebut merupakan langkah berani dari UKSW dalam memberikan solusi penanganan Covid-19.

“Saya melihat bentuk dedikasi, sebuah semangat bagaimana universitas ini menunjukkan kepekaannya. Ada inisiatif dan kemudian mengambil jalan keluar. Dan UKSW melakukan itu, UKSW top, hebat dan ini adalah bentuk konkret kolaborasi,” tegas Ganjar.

Gubernur Jateng Terima Draf Final UU Cipta Kerja

Ganjar mengungkapkan bahwa terkait pandemi Covid-19, tingkat kesembuhan dan positif Covid-19 di Jateng termasuk tinggi. Menurutnya, hal itu terjadi karena di Jateng tengah digencarkan gerakan tracing sampai level paling bawah.

“Kami berbeda dengan daerah yang lain karena situasinya berbeda. Hadirnya laboratorium UKSW ini menjadi energi baru dari UKSW dan semoga kita bisa lebih cepat mengatasi Covid-19. Dua jempol untuk UKSW. Sekarang bisa mempersiapkan manajerialnya, SOP yang ketat dan tetap koordinasi dengan Dinkes Provinsi dan Salatiga,” kata Ganjar.

Wujud Dukungan UKSW

Rektor UKSW, Neil Semuel Rupidara, menyatakan pembangunan laboratorium ini berangkat dari fenomena pandemi Covid-19 secara nasional, Jateng, dan juga Salatiga. “Tujuh bulan kami berusaha keras menghadirkan laboratorium ini. Di samping situasi internal kampus, situasi nasional dan proses impor peralatan yang tidak mudah sampai di Salatiga akhirnya laboratorium ini selesai. Setelah peresmian ini, laboratorium biomolekuler BSL 3 mulai beroperasi 26 Oktober. Ini merupakan bentuk nyata dukungan UKSW dan YPTKSW terhadap pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19. Semoga kita semua bisa segera melewati masa pandemi ini,” kata Neil Rupidara.

Tolak Demo Anarkistis, Seniman Jaran Kepang Lakukan Ini

Ketua Tim Identifikasi Sampel Corona Virus (Covid-19) UKSW, Prof. Dr. Ferdy Semuel Rondonuwu, mengatakan pembuatan laboratorium dimulai April. Laboratorium memiliki dua fungsi yakni untuk riset dan juga mendukung pemerintah mengatasi pandemi. Laboratorium dilengkapi dengan laboratorium ekstraksi dan memiliki grade BSL 3, di mana satu tingkat lebih tinggi dari persyaratan minimal untuk ekstraksi sampel Covid-19 (BSL 2/BSL2+).

Selain itu, laboratorium ini juga dilengkapi dengan fasilitas mixing reagen dan sampel, fasilitas identifikasi Covid-19 yang dilengkapi artifisial quanstudio 5 aplliedbiosystem. “Kami menyiapkan 6 tenaga teknis, 2 analis dan tenaga pendukung lainnya. Total ada 15 tenaga laboratorium yang terlibat. Kapasitas untuk identifikasi bisa 48 sampel setiap hari, dengan kapasitas maksimum 98 sampel per hari,” imbuhnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya