SOLOPOS.COM - Komisaris Utama Koperasi Syirkah Masyarakat Sejahtera Ponorogo, Zaenal Arif Fachruddin, melihat cacing rubellus yang dibudidayakan di koperasi itu, Kamis (19/5/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Kisah inspiratif ini terkait koperasi Syirkah Masyarakat Sejahtera Ponorogo yang menghasilkan 1,5 ton cacing rubellus setiap bulan.

Madiunpos.com, PONOROGO — Koperasi Syirkah Masyarakat Sejahtera Ponorogo yang bergerak di bidang pembudidayaan cacing setiap bulan menghasilkan 1,5 ton cacing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Produksi cacing rubellus dari koperasi itu telah tersebar ke sejumlah daerah dan tiga negara.

Komisaris Utama Koperasi Syirkah Masyarakat Sejahtera Ponorogo, Zaenal Arif Fachruddin, mengatakan setiap bulan sedikitnya ada 1,5 ton cacing yang diserap Koperasi Syirkah Masyarakat Sejahtera dari kelompok binaan.

Kelompok binaan pembudidayaan cacing tersebar di sejumlah kabupaten di Jawa Timur, seperti Ponorogo, Trenggalek, Madiun, Magetan, Ngawi, dan Tulungagung.

Zaenal menyampaikan cacing tersebut nantinya akan dijadikan bahan utama pembuatan kopi bubuk dan kapsul cacing.

“Jadi cacing hasil budidaya tersebut nantinya akan digunakan untuk membuat kopi dan kapsul produksi dari Koperasi Syirkah Masyarakat Sejahtera Ponorogo,” kata dia saat berbincang dengan Madiunpos.com di rumahnya, Kamis (19/5/2016).

Dia menyampaikan anggota koperasi tersebut saat ini mencapai 400 orang yang tersebar di sejumlah daerah. Setiap anggota koperasi memiliki tempat budidaya cacing masing-masing.

Setiap dua pekan sekali biasanya para pembudidaya cacing menyetorkan cacing ke koperasi. Satu anggota rata-rata menyetorkan cacing yang layak panen sebanyak 4 hingga 5 kg. Untuk 1 kg cacing dihargai senilai Rp40.000.

Dia menyampaikan untuk cacing yang diterima di koperasi merupakan hasil budidaya cacing yang sesuai dengan standar koperasi. Hal ini untuk mempertahankan kualitas bahan baku dalam pembuatan kopi maupun kapsul.

“Ya minimal budidaya cacing ini bisa memberikan penghasilan tambahan bagi warga,” kata dia.

Lebih lanjut, Zaenal menuturkan kegiatan budidaya cacing ini baru dimulai Oktober 2015. Sedangkan untuk produksi kopi dan kapsul cacing baru dimulai Januari 2016.

Meski baru beberapa bulan, produksi tersebut langsung mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat. Bahkan omzet yang diperoleh mencapai Rp260 juta per bulan.

Cacing tersebut di Syirkah, kata Zaenal, akan diubah menjadi kopi dengan brand Lumbricus Coffe, kapsul Lumbricus-Pro, dan kapsul Lumbricus.

“Saat ini, produk dari Syirkah telah tersebar di seantero nusantara dan di tiga negara yaitu Hong Kong, Brunei Darussalam, dan Abu Dhabi,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya