SOLOPOS.COM - Sri Mulyati, perawat sekaligus driver ambulans. (Detik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Sosok Sri Mulyati adalah seorang perawat yang berdedikasi tinggi. Tidak seperti teman sejawatnya yang bekerja di rumah sakit atau klini, dia justru mendedikasikan diri sebagai petugas ambulans selama pandemi Covid-19 menyerang Indonesia.

Sehari-hari dia bekerja sebagai perawat ambulans di HIPGABI-BNPB. Kenyataannya menjadi petugas ambulans bagi seorang perempuan bukanlah hal mudah. Sri Mulyati mengaku pekerjaan itu dilakukan atas tekadnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Kalau menjadi perawat itu bukan cuma sekadar profesi, tapi betul panggilan hati," terangnya seperti dilansir Detik.com.

Baca juga: Pesan Dirigen Pasoepati untuk Bos Baru Persis Solo: Jangan Main-Main

Kini dia bukan cuma perawat biasa, tetapi plus-plus karena juga bertugas sebagai sopir ambulans. Semua itu dilakukan dengan tujuan agar Indonesia bebas Covid-19. Pekerjaan ini dilakoni sejak Maret 2020.

Dia paham risiko tertular Covid-19 sangat tinggi saat menjadi petugas ambulans. Pekerjaan itu juga membuatnya harus berpisah terpisah dengan dua buah hatinya yang masih kecil dan masih menyusui.

Meski demikian, dia sama sekali tidak mengeluh. Dia mengaku pekerjaan itu dilakukan dengan ikhlas dari lubuk hati.

"Selama saya menjadi perawat di ambulans ini pro dan kontra dari suami tidak ada. Tapi ada diskriminasi dari lingkungan," sambung dia.

Baca juga: Sambal Tumpang Mbok Jami, Kuliner Legend Sragen Langganan Jokowi

Pada awal masa pandemi, Sri Mulyati harus sangat berhati-hati. Dia tidak bisa memakai atribut yang bertuliskan Covid-19. Tetapi seiring berjalannya waktu akhirnya lingkungan tempat tinggalnya menerima kondisinya sebagai perawat sekaligus driver ambulans.

Dedikasi yang luar biasa dari Sri Mulyati membuatnya meraih penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pada 10 Maret 2021 lalu dia menerima penghargaan dari kategori masyarakat yang berkontribusi untuk percepatan penganan Covid-19.

"Kenapa saya dapat penghargaan ini mungkin karena dulu awalnya driver ambulans yang perempuan ada tiga. Tapi sekarang sampai Covid-19 sudah setahun tinggal saya sendiri. Jadi perempuan perawat yang bertahan jadi petugas ambulans tinggal saya sendiri," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya