Solopos.com, SOLO – Kongres Pemuda II pada 1928 menjadi diskursus dominan dan jauh lebih menguasai pikiran serta perbuatan kultural politik bangsa Indonesia. Kongres Pemuda I pada 1926 terabaikan dan bahkan terkubur dalam relung-relung lupa sejarah.
Pakar politik media, cendekiawan, dan peneliti Daniel Dhakidae (meninggal pada 6 April 2021) menilai Kongres Pemuda I pada 1926 dengan sebutan resmi—saat itu—Het eersete Indonesisch Jeugdcongres adalah suatu pertandingan diskursus politik dengan bahasa sebagai alat utama bila dibandingkan dengan Kongres Pemuda II pada 1928.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.