SOLOPOS.COM - Nanofarm Fakultas Pertanian Unsoed. (Antara)

Solopos.com, PURWOKERTO — Mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mengembangkan konsep pertanian nanofarm sebagai solusi pertanian di perkotaan.

Mengutip Antara, Rabu (18/8/2021), mahasiswa mengembangkan nanofarm menggunakan sebuah kotak sebagai ruang produksi tertutup dan teknologi kendali otomatis untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Konsep nanofarm dengan menggunakan media kotak yang tengah dikembangkan, adalah salah satu contoh model pertanian perkotaan yang dapat diterapkan pada lahan yang sempit,” kata Dosen Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman Dr. Ardiansyah.

Baca Juga : Punya TPST, BUMDes Sokaraja Kulon Budidayakan Maggot

Pengembangan konsep nanofarm tersebut, dilakukan oleh mahasiswa dari Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Unsoed yakni Atikah Nur Putranto, Amanatun Nisa Setiowati dan Monica Achir Putri melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC).

Ardiansyah yang merupakan dosen pembimbing program tersebut menjelaskan dengan konsep nanofarm dengan menggunakan media kotak tertutup ini. Maka masyarakat khususnya yang tinggal di perkotaan dapat memanfaatkan lahan sempit untuk menanam. “Ini bisa menjadi salah satu upaya untuk mendukung program peningkatan produksi pertanian,” katanya.

Konsep nanofarm yang dikembangkan tersebut, tambah dia, dapat diimplementasikan pada ruang yang sangat kecil. “Konsep ini mungkin cocok untuk rumah yang sempit, termasuk apartemen. Peminat tanaman bisa menggunakan nanofarm untuk memproduksi sayur untuk kebutuhan sendiri,” katanya.

Baca Juga : Ternyata Ada Lagu Ajakan Tetap di Rumah Berlirik Banyumasan

Konsep ini juga memungkinkan peminat tanaman untuk menanam tanaman musiman berusia pendek di dalam rumah tanpa memerlukan lahan yang luas. Selain itu, konsep ini memberikan kemudahan bertanam berupa sistem kendali cahaya, suhu, kelembapan, dan irigasi secara otomatis.

“Faktor-faktor tersebut akan diukur menggunakan sensor kemudian sensor akan mengirim sinyal agar sistem kendali dapat memberi penanganan, seperti menyiram tanaman dan menyalakan lampu fotosintesis. Pengguna tidak perlu merawat tanaman secara rutin untuk menghasilkan tanaman yang tumbuh optimal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya