SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo didampingi Ketua DPR Puan Maharani makan jagung dalam kunjungan ke Kabupaten Sorong, Papua Barat, Minggu (3/10/2021). (Youtube Setpres)

Solopos.com, JAKARTA — Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menilai kebebasan sipil di dua tahun terakhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo memburuk.

Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti mengatakan, kebebasan sipil perlahan mati di tangan Jokowi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Fatia menyatakan pihaknya melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf yang akan genap dua tahun pada 20 Oktober 2021.

Dari data-data yang mereka himpun, tidak terlihat komitmen Jokowi memperbaiki permasalahan hak asasi manusia (HAM).

“Kami melihat masih nihilnya komitmen Presiden dalam melakukan perbaikan atas situasi hak asasi manusia hari ini,” kata Fatia dalam konferensi pers bertajuk Catatan 2 Tahun Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin: Demokrasi Perlahan Mati di Tangan Jokowi secara virtual, seperti dikutip Suara.com, Selasa (19/10/2021).

Mandat Konstitusi

KontraS menganggap, demokrasi yang semakin memburuk itu ditambah dengan abainya negara terhadap perlindungan, penghormatan dan pemenuhan HAM sebagai mandat konstitusi.

Itu dapat dilihat dari beberapa fenomena-fenomena yang dapat menggambarkan situasi demokrasi di Indonesia.

“Di periode kedua demokrasi mati secara perlahan di mana dapat dilihat dari situasi kebebasan sipil yang semakin memburuk, makin masifnya serangan terhadap pembela HAM negara kian abai terhadap kasus-kasus pelangggaran HAM berat masa lalu, pendekatan represif di Papua yang minim koreksi, minim komitmen terhadap instrumen HAM internasional serta nihilnya partisipasi dalam pembuatan regulasi,” jelasnya.

Salah satu sorotan utama KontraS dari kebebasan sipil yang semakin memburuk ialah bagaimana represivitas dan brutalitas aparat terus berlanjut.

Baca Juga: PKS: Jokowi Husnulkhatimah 2024 

Namun, menurut Fatia, kondisi itu seolah dibiarkan sehingga korban akibat tindakan sewenang-wenang dari aparat terus bertambah banyak.

“Tanpa adanya sebuah efek jera terhadap institusi kepolisian untuk melakukan tindak kekerasan terhadap orang-orang yang sedang mempraktikkan kebebasan fundamental seperti kebebasan berekspresi dan kebebasan berkumpul.”

Catatan dua tahun Jokowi-Ma’ruf Amin juga disampaikan Partai Demokrat (PD).

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menyoroti merosotnya kebebasan sipil dan mati surinya pemberantasan korupsi.

“Menurut saya, kepuasan tentu saja secara umum tinggi terhadap kinerja Jokowi selama dua tahun pemerintahan, namun terjadi kemerosotan tajam dalam hal kebebasan sipil yang menjadi inti pokok demokrasi,” kata Benny saat dihubungi Detikcom, Selasa (19/10/2021).

Mati Suri

Anggota Komisi III ini menyoroti kondisi pemberantasan korupsi selama 2 tahun pemerintahan Jokowi.

Dia menyebut pemberantasan korupsi ‘mati suri’ di tangan Jokowi.

“Begitu pula soal agenda pemberantasan korupsi, merosot tajam di era Jokowi. Agenda pemberantasan korupsi mengalami ‘mati suri’ di tangan Jokowi,” ucapnya.

Dia menyebut penyebabnya lantaran Jokowi terlalu lembek terhadap para koruptor.

Baca Juga: Gemas, Jokowi Tak Mau Lagi RI Cuma Jadi Tukang Gali & Tangkap Ikan 

Selain itu, dia menilai sikap Jokowi yang terlalu kompromistis terhadap kekuatan oligarki yang tak menghendaki adanya pemberantasan korupsi menjadi penyebabnya.

“Ini akibat sikap Jokowi yang terlalu kompromistis dengan kekuatan oligarki ekonomi yang dari awal tidak menghendaki pemberantasan korupsi dilakukan secara sistematis dan radikal. Sikap Presiden Jokowi terlalu lembek terhadap para koruptor,” ujarnya.

Politikus Demokrat ini pun menyarankan agar Jokowi, di sisa kepemimpinannya, memimpin sendiri pemberantasan korupsi.

Dia menyebut Jokowi juga perlu memperkuat KPK, kepolisian, hingga kejaksaan agar dapat menjalankan fungsinya secara independen.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya