SOLOPOS.COM - Awalnya, keramik dari lantai dua berjatuhan kemudian puing-puing secara bersamaan runtuh ke bawah. (Detikcom)

Solopos.com, JAKARTA — Anak pertama, Andriawan, 19, dari tragedi rumah runtuh di Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu (23/10/2021) pukul 21.00 WIB, menuturkan pesan terakhir ibunya, Ita, 40, sebelum ditemukan meninggal di bawah reruntuhan rumah dalam kondisi memeluk adiknya.

Seperti diberitakan sebelumnya seorang ibu, Ita, 40, dan bayinya meninggal tertimpa reruntuhan rumah mereka di Kalideres, Jakarta Barat (Jakbar) pada Sabtu malam. Tubuh ibu dan bayi itu ditemukan dalam kondisi berpelukan di bawah reruntuhan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : 60 Warga Malang Minta Rumah Mereka Dirobohkan, Kenapa?

Ekspedisi Mudik 2024

Anak sulung Ita, Andriawan, 19, menuturkan pesan sebelum ibunya meninggal. “Cuma ada pesan doang. Kalau ada apa-apa minta tolong dibawa ke kampung. Minta tolong itu doang. Pas malamnya langsung ada kejadian (rumah roboh),” ujar Andriawan seperti dilansir Detikcom, Senin (25/10/2021).

Andriawan tidak dapat menutupi kesedihannya. Pemuda itu terisak saat menceritakan obrolan dengan ibunya sebelum ditemukan meninggal di bawah reruntuhan rumah. “Saya juga kaget. Emang kenapa sih ngomong begitu, jangan bercanda apa. ‘Enggak becanda Wan. Adek lu mau gue bawa juga. Udah jaga diri lu baik-baik. Udah ngomong begitu. Nggak ini lagi, enggak ada lagi,” ujar dia menirukan pesan ibunya.

Baca Juga : Mak Bruk! Dapur Rumah Warga Karanganyar Roboh Setelah Pemiliknya Bikin Wedang

Rumah akan Dirobohkan

Andriawan mengaku ikhlas menerima kepergian ibu dan adiknya. Dia menceritakan saat berusaha mencari tubuh ibu dan adiknya di bawah reruntuhan rumah. “Perasaan tuh gimana ya. Saya berusaha nyari ke dalem. Bongkar-bongkar cari sana-sini. Udah waktunya, udah mau gimana lagi ya kan. Ikhlas, saya cuma bisa pasrah aja, yang ikhlas. Mau gimana lagi kan, udah jalannya, mau gimana lagi,” ujar dia terisak.

Ita dan bayinya meninggal saat dibawa ke rumah sakit. Jenazah Ita dan bayinya telah dimakamkan di Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Polisi masih memasang garis polisi di rumah tersebut. Di sisi lain, Tim Puslabfor Mabes Polri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi rumah roboh itu. Petugas membawa beberapa potong kayu untuk diperiksa di Labfor Polri. Petugas melakukan olah TKP selama satu jam. Selain itu, mereka juga mengumpulkan keterangan dari warga sekitar perihal kronologi kejadian.

Baca Juga : Terkuak! Polisi Selidiki Motif dan Hubungan Sejoli Meninggal di Tasik

Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, juga mengecek lokasi kejadian. “Siang hari ini saya memastikan bahwa lingkungan di tempat TKP dalam keadaan aman. Saya melihat bahwa TKP sudah dilakukan pemasangan police line,” kata Yani di lokasi.

Dia juga menyebut akan merobohkan rumah tersebut agar tak berdampak ke rumah terdekat. “Iya, kami menunggu hasil olah TKP. Setelah tuntas kami koordinasi lagi dengan unsur kepolisian untuk dilakukan langkah-langkah lanjutan dalam rangka pengamanan lingkungan. (Diratakan) supaya tidak terjadi sesuatu terhadap rumah kanan, kiri, depan dan belakang,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya