SOLOPOS.COM - Ilustrasi air bersih/Funwithkids

Solopos.com, KENDAL Salah satu bencana yang melanda saat musim kemarau adalah kurangnya ketersediaan air bersih bagi warga. Salah satunya terjadi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Dilansir dari laman Instagram @liputan.kendal.terkini, Selasa (26/10/2021), sebuah pemukiman di daerah pesisir pantai, Dusun Mulyosari RT 4/VII, Desa Wonosari, Kecamatan Patebon ini masih mengalami keterbatasan air bersih untuk konsumsi sehari-hari.

Dusun yang masuk dalam daerah terpencil ini berdiri puluhan rumah yang dihuni sekitar 200an jiwa yang mayoritas penduduknya adalah pindahan dari kabupaten lain. Selain akses jalan yang masih bebatuan dan tanah, warga Dusun Mulyosari masih harus menghadapi kesulitan memperoleh air bersih.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Belasan sumur yang coba digali warga hingga kedalaman 80 meter belum membuahkan hasil. Hingga 2021 ini, sumber air yang muncul di daerah permukiman tersebut termasuk air payau. Warga hanya berani memanfaatkan air tersebut untuk kebutuhan mandi dan mencuci. Sedangkan kebutuhan air minum dan memasak, setiap harinya harus memberi air glaonan.

Baca Juga: Astaga! Desa Kumuh di Pemalang Terbanyak Se-Jateng

Salah satu warga dusun, Slamet menceritakan sekiranya 68 keluarga yang tinggal dalam satu dusun dengannya sudah berpuluh-puluh tahun menjalani kehidupan tanpa sumber mata air yang layak untuk dikonsumsi. Slamet mengatakan bahwa terakhir kali ada bantuan sumber air dirasakan masyarakat pada 1990.

Namun keprihatinan warga Dusun Mulyosari tersebut mulai terobati dengan program pengeboran sumur sedalam 120 meter oleh relawan Dompet Shuafa Jawa Tengah mulai Oktober 2021 ini. Nantinya, sumur bor ini bakal diserahkan kepada masyarakat agar bisa dikelola dengan baik untuk mencukupi kebutuhan air konsumsi warga.

Program penanganan kekeringan dengan menelan anggaran puluhan juta ini diharapkan bisa selesai dalam beberapa pekan ke depan sehingga air yang dihasilkan segera dimanfaatkan warga sebelum musim hujan tiba.

Baca Juga: Ini Kronologi Lengkap Pembunuhan Perempuan Di Hutan Grobogan

Sementara itu, dihimpun dari berbagai sumber, Kabupaten Kendal merupakan salah satu daerah sulit air bersih di wilayah Jawa tengah. Kabupaten yang terletak di utara Pulau Jawa tersebut menjadi salah satu sasaran pembangunan sumur bor air bersih yang disediakan oleh Kementrian ESDM melalui Badan Geologi pada 2019 lalu. Tercatat bahwa ada 10 unit sumur bor telah dbangun di wilayah Kabupaten Kendal dan melayani lebih dari 33.000 jiwa penduduk di Kabupaten tersebut.

Staff Khusus Menteri ESDM bidang Polhukkam dan Antar Lembaga,  Kementrian ESDM, Widyo Sunaryo mengatakan bahwa hingga Agustus 2019 , telah ada 10 unit sumur dengan kapastias produksi air bersih mencapai 706.406,4 m3 per tahun dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi lebih dari 33.000 penduduk. Desa Sudipayung

Widyo menyebutkan,  tiga sumur di antaraya yang dibangun di Desa Sudipayung, Kec. Ngampel, Desa Jambearum, Kec. Patebon, dan Desa Ngadiwarno, Kec. Sukorejo telah menghabiskan dana anggaran sebesar Rp1,2 miliar. Sumur-sumur bor tersebut memiliki spesifikasi kedalaman 122 s/d 150 meter, pompa selam 3 PK, Pembangkit Genset 12 kVA, dan reservoir (bak penampung) berkapasitas 5.000 Liter. Namun ketersediaan sumur ini rupanya belum sepenuhnya diperoleh warga karena masih ada Dusun Mulyosari yang terpencil, masih mengalami kesusahan mendapat air bersih

Baca Juga: Kawasan Geopark Kebumen Digadang-Gadang Jadi Penggerak Ekonomi Lokal

Sementara itu, berdasarkan pantauan Solopos.com di kanal Youtube Halo Edukasi, beberapa faktor penyebab kelangkaan air bersih dalam mencukupi kebutuhan masyarakat, diantaranya adalah polusi yang disebabkan sampah-sampah non organik yang dibuang begitu saja di aliran air. Selain dari materil sampah non organik, cairan kimia dari pestisida dan kandungan minyak dalam tanah  juga menjadi faktor besar polusi air yang menyebabkan langkanya air bersih.

Kemudian populasi tinggi. Semakin banyaknya populasi manusia, permntaan air bersih juga semakin tinggi dan hal ini tidak berimbang dengan ketersediaan air bersih di sumber airnya. Lalu pertanian dimana air tawar sebagian besar digunakan untuk mengairi sawah atau sebagai irigasi. Jika  saluran irigasi ini rusak, makan banyak air yang terbuang sehingga membuat ketersediaan air bersih langka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya