SOLOPOS.COM - Kondisi sumur warga Trucuk, Klaten. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Krisis air Klaten di Kecamatan Trucuk berwarna kuning dan berasa asin

Solopos.com, KLATEN--Sejumlah warga Trucuk, Klaten mengeluhkan air sumur yang berasa asin dan berwarna kekuning-kuningan. Kendati dinilai kurang layak konsumsi, warga setempat nekat mengonsumsi air yang dinilai sering menyebabkan suara serak tersebut. Hingga saat ini, penyebab air sumur warga berasa asin dianggap masih misterius.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah satu warga di Desa Wanglu, Siswoyo, 57, mengatakan air sumur di daerahnya mulai mengalami perubahan rasa pascagempa Jogja tahun 2006.  Selain berasa asin, air sumur warga Trucuk juga berlendir.

“Sebelum gempa Jogja, air di sini rasanya tidak asin [tawar]. Saya tidak tahu apakah air sumur di sini berbahaya tidak saat dikonsumsi? Berhubung adanya hanya air ini [air sumur], saya nekat mengonsumsi air di sini [selain asin dan berwarna kuning, juga berkerak]. Kalau air di sini didiamkan di bak penampung minimal 12 jam, kondisi airnya terlihat berlendir,” katanya saat ditemui wartawan di Trucuk, Selasa (11/8/2015).

Siswoyo mengakui di daerahnya termasuk daerah miskin air bersih. Dirinya mengharapkan adanya sumber air bersih yang dapat mengalir ke daerah Wanglu dan sekitarnya.

“Kalau membeli air bersih tentu biayanya mahal. Makanya, kami tetap bertahan menggunakan air sumur yang telah ada sembari menunggu saluran air bersih yang masuk ke desa-desa di Trucuk [pemasangan jaringan pipa],” katanya.

Terpisah, Camat Trucuk, Bambang Haryoko, mengakui air sumur milik warga di daerahnya kurang layak dikonsumsi lantaran mengandung zat kapur yang sangat tinggi. Ke depan, dirinya menghendaki adanya kajian tentang kualitas air di Trucuk dengan menggandeng kalangan akademisi.

“Umumnya, air yang diendapkan lama di bak penampungan akan menjadi jernih. Tapi, air di sini justru akan semakin keruh. Kami tidak mengetahui penyebab utamanya apa? Memang perlu dikaji lebih mendalam. Untuk jangka pendek, pengaruh meminum air di sini suaranya akan serak. Untuk jangka panjang, kami tidak mengetahuinya [belum ada penelitian khusus],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya