SOLOPOS.COM - Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia Gusrizal (tengah) mengecek stok pupuk di Gudang Pupuk Petrokimia Gresik, Kecamatan Ngrampal, Sragen (4/11/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — PT Pupuk Indonesia memastikan alokasi pupuk subsidi akan mencukupi hingga puncak musim tanam. Kabupaten Sragen menjadi salah satu wilayah prioritas dalam penyaluran stok pupuk subsidi.

Hal tersebut disampaikan Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, Gusrizal, saat mengecek gudang distribusi di Kecamatan Ngrampal, Sragen, Kamis (4/11/2021). “Kami memastikan cukup untuk mendukung musim tanam puncak. Apalagi kami tahu akan ada La Nina menurut BMKG [Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika] jadi harus hati-hati. Kami berharap petani lebih awal menanam agar proses panen juga bisa lebih awal,” kata dia.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Gusrizal menyampaikan kebutuhan pupuk meningkat pada Oktober-November 2021. Dia menjelaskan tujuh provinsi menjadi prioritas pemenuhan pupuk subsidi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.

Baca Juga: Digandeng Astra, Lulusan SMK Sukawati Sragen Dapat Sertifikat Mekanik

“Jateng ini prioritas seperti Sragen, Blora, Grobogan. Ada Wonosobo yang dengan pertanian holtikultura,” lanjutnya.

Dia memaparkan stok pupuk subsidi secara nasional sebesar 1,32 juta ton per tanggal 2 November 2021. Angka tersebut setara 222% dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan oleh pemerintah.

Adapun perincian pupuk yakni, 611.058 ton urea, pupuk NPK sebanyak 313.243 ton, pupuk organik 167.187 ton, pupuk SP-36 sebanyak 148.938 ton, dan pupuk ZA sebanyak 86.804 ton.

Gusrizal menjelaskan petani mendapatkan pupuk subsidi harus sesuai syarat atau ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian. Ketentuan itu yakni petani wajib tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektar. Selain itu menyusun dan menginput secara elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), dan untuk wilayah tertentu menggunakan Kartu Tani.

Baca Juga: Tahun Depan Pemkab Sragen Ambil Utang Rp46,25 M, Angsuran Rp25 M

Menurut dia, petani yang tidak memiliki Kartu Tani dapat menebus pupuk subsidi secara manual dengan bantuan petugas penyuluh lapangan (PPL) dari dinas pertanian setempat.

Gusrizal menambahkan Pupuk Indonesia wajib menyalurkan pupuk subsidi sesuai penugasan atau alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Alokasi pupuk subsidi yang ditetapkan pada tahun ini

Sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 49/2020, penyaluran pupuk bersubsidi oleh Pupuk Indonesia tahun ini sebesar 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair. Sedangkan realisasinya sudah mencapai 6,23 juta ton atau 68,9% per 31 Oktober 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya