SOLOPOS.COM - Patung Putri Mandalika di Pantai Seger, Lombok. (okezone)

Solopos.com, MATARAM — Perhelatan MotoGP pada 22 Maret 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit kemungkinan dilaksanakan bersamaan dengan tradisi Bau Nyale atau tradisi menangkap cacing laut di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Budayawan Sasak Lombok, Lalu Putria mengatakan Bau Nyale adalah tradisi masyarakat Sasak di Pulau Lombok, yakni menangkap nyale atau cacing laut, yang diyakini sebagai perwujudan Putri Mandalika, seperti legenda Sasak.

Promosi BRI Optimistis Bisnis Remitansi Tumbuh 25% Selama Ramadan dan Lebaran 2024

Dalam legenda Sasak, Putri Mandalika melompat dari bukit ke laut dan berubah menjadi nyale. Itu untuk menghindari pertempuran para pangeran yang bersaing mempersunting sang putri.

Dijelaskan, kemungkinan nyale akan muncul saat MotoGP, namun itu semua tergantung tanda alam yang muncul.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: MotoGP Mandalika Kemungkinan Bersamaan dengan Tradisi Bau Nyale

“Itu bisa saja terjadi, tergantung tanda alam yang akan muncul,” ujarnya ketika dihubungi melalui telepon dari Mataram, Senin (18/10/2021) seperti dilansir Antaranews.

Lalu Putria atau lebih dikenal dengan nama Datu Siledendeng mengatakan pada Februari biasanya akan muncul nyale tunggak atau nyale pertama.

“Nyale tunggak akan muncul pada Februari. Kemudian Maret muncul nyale poto [nyale akhir], tapi itu sekali lagi tergantung tanda alam,” ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah ini menjelaskan tanda alam tersebut, mulai dari terdengar suara gemuruh di laut selatan Lombok.

Baca Juga: Superbike dan MotoGP Diharapkan Dorong Bisnis Properti di Mandalika

Hujan Angin

Suara gemuruh tersebut, kata dia, dapat terdengar jelas oleh warga. Bahkan terdengar hingga Praya. Kemudian, akan disertai hujan angin dan sambaran petir yang menggelegar.

“Ditandai tanda alam terdengar bunyi gemuruh di laut selatan disertai hujan angin kemudian ada kisap [kilat] bersamberan,” katanya.

Tanda lainnya akan muncul pucuk bambu muda yang disebut rembaong. Terdengar suara tengkerek sejenis hewan di sawah yang berbunyi dan banyak jamur yang mulai tumbuh di sawah atau kebun, dan masih banyak tanda lainnya.

“Ada tanda hujan angin disertai petir dan gemuruh guntur tujuh hari tujuh malam,” ucapnya.

Baca Juga: Hotel di Mandalika Full Booked di Tanggal Event Superbike dan MotoGP

Dia juga menjelaskan, pada Desember 2021 akan diadakan pertemuan dengan para tokoh Sasak di penjuru empat mata angin untuk menentukan tanggal nyale muncul.

“Nanti melibatkan tokoh empat penjuru angin. Sangat penting dilakukan tahun ini karena bertepatan dengan MotoGP 2022. Bisa dipadukan acaranya,” katanya.

Untuk itu ia memperkirakan nyale akan muncul akhir Februari atau awal Maret 2022 dan akan berlangsung hingga beberapa pekan.

“Ini hujan mulai turun, sudah mulai ada, akan segera datang musim hujan. Saya perkirakan 2022 Februari atau awal Maret [nyale muncul],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya