SOLOPOS.COM - Tiga wanita korban dugaan penipuan arisan online mendatangi Mapolresta Solo, Selasa (14/9/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Serombongan wanita kembali mendatangi Mapolresta Solo untuk melaporkan dugaan penipuan arisan online, Selasa (14/9/2021) siang. Mereka berasal dari sejumlah wilayah di Soloraya.

Sebelumnya beberapa perempuan itu sudah mendatangi Mapolresta Solo pada Minggu (12/9/2021) untuk mengadukan masalah yang mereka hadapi. Hal itu mereka lakukan setelah menggeruduk resepsi pernikahan orang yang diduga sebagai penyelenggara arisan online tersebut di Mojosongo, Jebres, Solo, Minggu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selasa siang itu mereka kembali ke Mapolresta Solo melengkapi data laporan dugaan penipuan arisan online tersebut. Salah seorang pelapor, Ananda, menuturkan ada tujuh hingga delapan orang yang datang ke Mapolresta Solo hari itu. “Awalnya saya dan Bara, tapi ini sudah kumpul tujuh sampai delapan orang di sini,” terangnya.

Baca Juga: Heboh Resepsi Pernikahan Warga Solo: Digeruduk Anggota Arisan hingga Dibubarkan Satpol PP

Ananda dan kawan-kawan sengaja melaporkan permasalahan arisan yang mereka hadapi ke Polresta Solo agar proses hukum berjalan. Dengan begitu terlapor jera dan tidak lagi terjadi kasus yang sama ke depannya.

Lebih dari itu mereka berharap uang arisan yang sudah disetorkan bisa kembali. “Ya biar jera saja, dan enggak ada lagi kasus seperti ini di kemudian hari. Selain itu agar uang kami bisa kembali lagi,” ungkapnya.

Kerugian Korban Ratusan Juta Rupiah

Disinggung kerugian materi para korban dugaan penipuan arisan online oleh warga Mojosongo, Solo, itu, Ananda menyebut nilainya bervariasi. Namun bila diakumulasi total kerugian korban mencapai ratusan juta rupiah. “Enggak tahu pasti, pokoknya ratusan juta rupiah,” imbuhnya.

Baca Juga: Tak Hanya Digeruduk Korban Arisan Fiktif, Resepsi Nikah Warga Solo ini Juga Dibubarkan Satpol PP

Mengenai modus arisan tersebut, Ananda meneritakan awalnya terlapor menawarkan arisan kepadanya. Antara dirinya dengan terlapor berstatus teman atau saling kenal. Dalam perjalanannya terjadi permasalahan.

“Lelang arisan. Dia [terlapor] teman saya, terus saya ditawarin. [Nilainya] Macam-macam, ada yang Rp1 juta, Rp2 Juta, Rp3 juta. [Sistemnya] Dia menawarkan arisan, terus dilelang ke saya, ada keuntungannya,” terangnya.

Baca Juga: Keras! Begini Komentar Pengusung Eks Rival soal Gibran Maju Pilkada DKI Jakarta

Ananda mencontohkan uang Rp3 juta ditawarkan kepada dirinya Rp2,5 juta. Sedangkan untuk durasi lelang arisan berlangsung sebulan sekali. “Sebulan sekali. Macam-macam sih,” sambungnya.

Ananda dkk merasa curiga dengan pengelola arisan yang berinisial J itu lantaran sempat susah dihubungi sejak beberapa bulan lalu. “Pernah sempat ketemu, habis itu bulan Maret-April agak susah. Sistem arisannya lewat online,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya