SOLOPOS.COM - Libur panjang wisata Grojogan Sewu diserbu pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia, Kamis (14/5/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Solopos.com, SALATIGA – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga mulai melakukan antisipasi lonjakan pemudik saat masa libur panjang, 28 November-1 Oktober nanti.

Salah satunya dilakukan dengan membuat kebijakan yang mewajibkan pemudik yang akan ke Salatiga mengantongi surat keterangan sehat atau bebas Covid-19. Hal itu dibuktikan dengan hasil rapid test maupun swab test.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, mengatakan kebijakan itu diterapkan sebagai antisipasi mencegah penularan Covid-19 di wilayahnya saat libur panjang.

“Saat ini kasus Covid-19 di Kota Salatiga terus mengalami peningkatan. Kami semua berharap tidak ada penambahan pasien Covid-19, terutama dari pemudik,” ujar Yuliyanto, Rabu (21/10/2020).

Sebagian Wahana Permainan Belum Boleh Buka di Alun-Alun Wonogiri, Ini Penyebabnya

Yuliyanto mengaku agar kebijakan di saat libur panjang berjalan optimal, pihaknya akan mengintensifkan kinerja Gugus Tugas Covid-19 mulai dari tingkat RT dan RW.

“Kita selalu mengkoordinasikan antara Dinas Kesehatan, pemangku wilayah di kecamatan dan kelurahan, Satpol PP, serta TNI dan Polri,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga, Siti Zuraidah, membenarkan jika kasus Covid-19 di Salatiga terus melonjak. Meski demikian, ia menyatakan jika kasus Covid-19 tersebut sudah sedikit terkendali.

Pengelola dan Mitra Wisata di Karanganyar Siap Bentuk Satgas Mandiri

Hal itu dibuktikan dengan angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 di Salatiga yang terus mengalami penurunan. Saat ini, Rt Covid-19 di Salatiga berada di kisaran 0,83 dan menjadi yang terendah kedua di Jateng, setelah Kabupaten Wonogiri.

“Rt kita [Salatiga] saat ini yang terendah kedua di Jateng, setelah Wonogiri. Ini karena upaya dan kerja keras teman-teman Satgas Covid-19 dalam melakukan tracing dan pengambilan swab,” ujar Zuraidah.

Standar WHO

Sementara untuk positivity rate, Zuraidah mengaku Salatiga juga sudah sesuai dengan standar yang diterapkan WHO. Selama pekan ke-43 pandemi Covid-19 atau mulai 16-22 Oktober 2020, Salatiga mampumelakukan 533 tes PCR dengan jumlah kasus positif yang ditemukan mencapai 22 orang.

Libur Panjang Akhir Pekan Nanti, Ingat! Masih Pandemi Covid-19

Hasil itu pun membuat angka positivity rate berada di kisaran 4,84% atau sesuai standar WHO yang menerapkan standar di bawah 5%.

“Itu positivity rate selama sepekan, kalau selama pandemi kita masih di angka 9,6%. Kita telah melakukan swab kepada 3.101 orang, dengan jumlah positif 300 orang,” ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya