SOLOPOS.COM - Pekerja menyiapkan tempat untuk Ibadat Completorium dan Rosario di area Gereja Katolik Santa Perawan Maria Fatima, Jl. Patimura No.2, Sragen, Jumat (1/10/2021). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Dewan Pastoral Paroki Sragen menggelar ibadat Completorium dan Rosario di Gereja Katolik Santa Perawan Maria Fatima, Sragen selama Oktober 2021. Ibadah yang sama juga dilakukan di Taman Doa Santa Perawan Maria di Fatima, Ngrawoh, Sragen.  setelah setop sementara akibat pandemi Covid-19.

Ibadat completorium dan rosario Oktober tahun lalu setop akibat pandemi. Di luar pandemi, banyak jemaat dan warga umum dari berbagai kota berkunjung untuk melakukan wisata religi setiap Oktober.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pastor Paroki Sragen, Yusut Warsito, menjelaskan ekaristi pembukaan Bulan Rosario di Kompleks Taman Doa Ngrawoh telah berlangsung Jumat (30/9/2021).

Baca Juga: Kesbangpol-FKPSS Bakal Gelar Silaturahmi Perguruan Silat se-Sragen

Rangkaian kegiatan selama Oktober dilakukan Misa Harian pukul 18.30 WIB serta Ibadat Completarium dan Rosario pukul 21.00 WIB di Gereja Katolik Santa Perawan Maria Fatima, Sragen setiap hari selama Oktober. Sedangkan Ibadat Completarium dan Rosario di Taman Doa Santa Perawan Maria di Fatima, Ngrawoh, Sragen setiap Minggu pukul 11.00 WIB.

Suasana sepi Gereja Katolik Santa Perawan Maria Fatima, Jl. Patimura No.2, Sragen, Jumat (1/10/2021) siang
Suasana sepi Gereja Katolik Santa Perawan Maria Fatima, Jl. Patimura No.2, Sragen, Jumat (1/10/2021) siang. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

“Siapa pun boleh ikut. Gereja kami terbuka. Kekhasan gereja Sragen kan terbuka khas Romo Mangun sehingga aman. Dan tidak ada penularan [Covid-19] karena terbuka dengan adanya udara,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (1/10/2021).

Menurut dia, pengurus gereja menerapkan protokol kesehatan dengan menyiapkan alat cek suhu tubuh, sarana cuci tangan, dan ruang yang terbuka. Warga tidak boleh datang dengan bus ke Taman Doa Santa Perawan Maria di Fatima, Ngrawoh, Sragen.

Baca Juga: Ingin Ubah Sampah Jadi Emas, Warga Plumbungan Sragen Belajar ke Bantul

“Bulan Rosario gereja kami berlindung pada Santa Perawan Maria di Fatima Sragen. Aslinya Fatima di Portugal. Setiap tanggal 13 Maria menampakkan diri kepada tiga anak orang kecil yaitu Francisco, Lucia, dan Jasinta. Maka Ngrawoh khas setiap tanggal 13. Kami punya makna tersendiri dengan berdoa. Dan Oktober ini khas dengan Rosario karena bulan Oktober ini Bunda Maria menyadarkankan kami melakukan doa Rosario. Kekhasan itu yang selalu kami hidupi,” paparnya.

Warsito menjelaskan Misa Mingguan secara offline telah berlangsung sejak Sabtu (4/9/2021). Tetapi gereja tetap menyiarkan proses ibadah supaya para jemaat di rumah bisa mengikuti. Gereja membagi jadwal kelompok berdasarkan lingkungan untuk ibadah ke gereja secara bergiliran.

Adapun umat yang diperbolehkan datang pada perayaan ekaristi di Gereja berusia 10 sampai 70 tahun. Umat yang datang ke gereja harus sudah divaksin. Ada 4.800-an jemaat dan para jemaat telah divaksin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya