SOLOPOS.COM - Wisata Stonehenge di Kabupaten Sleman (Instagram/@exploresleman.ig)

Solopos.com, SLEMAN — Pemkab Sleman tengah mempertimbangkan untuk kembali membuka sejumlah destinasi wisata untuk menggairahkan kembali ekonomi yang terpuruk. Kebijakan ini perlu dibuat dengan penuh kehati-hatian mengingat penyebaran Covid-19 belum terkendali.

Pemkab mengusulkan hanya wisatawan yang telah divaksin yang boleh berkunjung ke Sleman. Hal itu dinilai menjadi solusi agar industri pariwisata tetap bertahan dan wisatawan dapat berlibur dengan aman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengatakan ide tersebut diusulkan Pemkab dengan memperhatikan saran dan masukan dari para pelaku wisata di Bumi Sembada tersebut. “Sektor industri pariwisata hampir seluruhnya terdampak selama pandemi Covid-19. Apalagi saat pemerintah melakukan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di mana semua destinasi wisata ditutup sementara,” kata Kustini, Kamis (5/8/2021).

Menurut Kustini, tutupnya destinasi wisata selama ini juga berdampak pada menurunnya pendapatan asli daerah (PAD). Padahal kegiatan pariwisata di Sleman menjadi salah satu sektor andalan penyumbang PAD Sleman. Untuk itulah, agar roda perekonomian kembali berputar khususnya di sektor pariwisata, maka wisatawan diwajibkan membawa kartu vaksin Covid-19.

“Sebelum masuk ke tempat wisata, pengunjung memberitahukan kepada petugas di tempat wisata mereka membawa kartu vaksin. Ini solusi untuk tempat wisata agar tidak kolaps,” ungkap Kustini.

Menurut Kustini hal itu tidak hanya bisa diterapkan bagi pengunjung tempat wisata. Namun juga tempat pendukung pariwisata seperti hotel, kafe, restoran dan sebagainya yang sering dicari oleh wisatawan juga bisa menerapkan hal yang sama. “Yang sudah melaksanakan vaksin, kasih kartu vaksin atau tunjukkan kartu vaksin,” terang Kustini.

Percepatan Vaksinasi

Lebih lanjut, usulan tersebut merupakan langkah konkret untuk membantu perekonomian industri pariwisata dan sektor sejenisnya di wilayah Sleman. Untuk mendukung hal tersebut, Pemkab juga telah melakukan berbagai upaya percepatan vaksinasi.

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman menyebutkan capaian vaksinasi di Sleman saat ini mencapai 40% dari target 70% jumlah penduduk yang ditetapkan pemerintah pusat. Saat ini Pemkab Sleman juga tengah mengejar vaksinasi 70% untuk seluruh masyarakat hingga akhir Desember 2021.

“Setiap pekan kami targetkan 40.000 warga divaksin, atau setiap harinya rata-rata 5.000 orang. Kami optimistis bisa mencapai target itu di akhir tahun 2021,” kata Kustini.

Plh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Cahya Purnama, menyatakan tingginya permintaan vaksinasi dari masyarakat disebabkan tingginya kasus Covid 19 di Sleman. “Keinginan tinggi masyarakat untuk divaksin menjadi respons alamiah mengingat beberapa saat ini ini terjadi peningkatan kasus terjadi drastis sehingga kita harus menerapkan PPKM Darurat,” katanya.

Cahya menyampaikan Dinkes menunggu dropping vaksin dari pusat. Begitu stok vaksin tersedia, Dinkes mulai mengejar pemberian vaksin untuk dosis pertama lagi, karena Menteri Kesehatan mewacanakan cakupan vaksinasi harus terselesaikan tahun ini. “Saat ini cakupan vaksin Sleman sebesar 39,7%,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya