SOLOPOS.COM - Salah satu mural kritikan kepada pemerintah yang viral di media sosial (Instagram/@abadiaulia_official)

Solopos.com, KOTA JOGJA — Sebagaimana banyaknya lukisan mural di tembok-tembok fasilitas umum di beberapa kota sebagai bentuk kritikan kepada pemerintah yang akhirnya dihapus oleh Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP), memberikan inspirasi pada salah satu kelompok aktivis di Kota Yogyakarta, “Gejayan Memanggil”

Dilansir dari laman Instagram @viceind, Jumat (27/8/2021), mural atau lukisan dinding menurut kelompok aktivis ini adalah sebuah wujud representasi dari perasaan rakyat yang tidak diberitakan, bahkan mereka hilangkan karena mereka tidak senang melihat rakyat punya kesadaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

inspirasi dari fenomena ini membuat mereka akhirnya menghasilkan sebuah inisiatif sosial untuk mengajak para seniman jalanan bergabung dalam lomba melukis mural dengan salah satu kriteria yang cukup unik.

Baca Juga: Ada Pemandangan Taman Cantik di Pantai Ini Hlo!

Berdasarkan informasi yang diumumkan melalui laman Instagram @gejayanmemanggil, peserta lomba yang muralnya paling cepat dihapus oleh aparat akan ditetapkan sebagai pemenang. Sedangkan kriteria lainnya adalah lukisan yang dilombakan harus memperlihatkan keberanian mengkritik, mengandung semangat  melawan diapresiasi rakyat dan tidak mengandung unsur Suku, Ras, Agama, dan Antar Golongan (SARA).

Bagi seniman yang tertantang, kelompok aktivis ini akan memudahkan keikutsertaan dengan cukup mengunggah foto mural yang selesai dibuat ke Instagram pribadi dan tidak lupa menyertakan ‘mention’ ke akun @gejayanmemanggil. Selanjutnya, peserta harus menginformasi lewat pesan ke Direct Message dengan kode “LOMBA BUNGKAM.”

Pemenang dari lomba mural ini akan mendapatkan follow dari akun @gejayanmemanggil selama satu minggu yang merupakan bentuk apresiasi yang diberikan oleh kelompok aktivis ini kepada para seniman dan tentunya juga sebagai rasa takjub terhadap keberanian kawan-kawan di bawah rezim yang mereka sebut sebagai ‘rezim anjing gila’

Baca Juga: Jajal Nasi Gudeg, Keluarga Amerika Ini Kaget dengan Rasa Manisnya

Selain itu, pihak penyelenggara juga akan memberikan hadiah lain berupa merchandise dari kelompok aktivis ini namun belum tahu seperti apa merchandise yang diberikan. Mural yang terpilih sebagai pemenang nantinya juga akan dipasarkan dan hasil dari penjualan, pihak penyelenggara akan memberikan 50% dari hasil penjualan kepada pemenang dan sisanya dikantongi oleh pihak penyelenggara sebagai dana operasional kelompok.

Sementara itu, mengutip dari Detik.com, Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Agus Winarto memastikan bahwa pihaknya akan tetap menghapus segala bentuk mural apapun tanpa melihat siapa yang membuat dan pesan dari mural tersebut.

Dirinya mengatakan bahwa pihaknya akan langsung bertindak terhadap segala bentuk pelanggaran yang ada di perda No 15, Tahun 2018 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Agus menjelaskan bahwa Satpol PP tidak melihat tulisan dari mural tersebut sebagai kritik atau tidak. Tapi jika lokasi pembuatan mural berada di tempat umum dan tidak mengantongi izin dari pemilik, pihaknya akan bertindak.

Baca Juga: Toko Perabotan Ini Jadi Surganya Anak Kost di Kota Gudeg

Ia juga menegaskan bahwa akan ada tindak pidana ringan (tipiring) jika pembuat mural ini diketaui identitasnya. Belum lagi jika pemilik tembok tidak terima dan melaporkan ke pihak Kepolisian, maka tindak pidananya akan lebih berat.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu juga sempat ada mural yang viral di media sosial. Mural yang bermakna kritikan dengan gambar wajah yang mirip dengan Presiden Joko Widodo dan bagian matanya ditutup dengan tulisan “404: Not Found” itu berada di saerah Batuceper, Kota Tangerang, Banten. Pihak Kepolisian dalam hal ini sedang memburu pembuat dari mural ini karena dianggap melecehkan Presiden Joko Widodo sebagai lambang negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya