SOLOPOS.COM - Tim medis merawat pasien Covid-19 di area parkir karyawan RSUD dr. Harjono Ponorogo, Rabu (7/7/2021). (Istimewa/Ponorogo.go.id)

Solopos.com, JAKARTA-Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES) mendesak Presiden Joko Widodo  segera mengumumkan kegentingan penanganan Covid-19. LP3ES juga meminta agar semua elemen menyadari situasi di Tanah Air memasuki level darurat Covid-19.

“Sebaiknya Presiden Joko Widodo segera umumkan kegentingan, jangan menyangkal atas kegagalan ini [penanganan Covid-19],” kata Peneliti LP3ES, Herlambang P Wiratraman, lewat video diskusi daring pada Jumat (16/7/2021) kemarin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pengakuan menjadi penting untuk membangun sense of emergency hingga level terbawah sehingga semua turut ambil langkah extraordinary, termasuk jika perlu minta bantuan/kerja sama internasional,” kata Herlambang.

Baca Juga: Jokowi Minta Jabar, Jateng, dan Banten Percepat Vaksinasi

Kemudian, yang harus disegerakan adalah keberanian mendorong keterbukan informasi untuk membantu pengendalian pandemi.  “Misal, keterbukaan testing rate di daerah-daerah, kemungkinan defisit oksigen dibandingkan kebutuhan dalam beberapa hari ke depan, perlu strategi terobosan,” kata Herlambang menambahkan.

“Keberhasilannya pengendalian pandemi kuncinya dengan mengedepankan sains, integritas dan keberpihakan untuk penyelamatan rakyat. Ini karena pandemi tak akan pernah selesai hanya dengan pengendalian data dan informasi,” sambungnya.

Sejumlah desakan tersebut disampaikan LP3ES merujuk pada laporan Worldometer. Disebutkan kasus kematian Covid-19 di Indonesia tertinggi di dunia dalam dua hari terakhir, melampaui India dan Brasil.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia: Hari Ini Tambah 51.952 Kasus Baru, Total 2.832.275

 

Lonjakan 50%

Pada Kamis (15/7) lalu, penambahan kasus nasional sebanyak 56.757, kematian 982 orang, jumlah kasus aktif 480.199 orang atau ada penambahan 36.726 sehari.

“Bila 20 persen tambahan kasus aktif ini butuh perawatan, artinya butuh tambahan tempat tidur 7.345 unit dalam sehari,” papar Herlambang.

Di samping itu, merujuk pada data sukarelawan LaporCovid-19 disebutkan 625 pasien isolasi mandiri meninggal dunia pada Jumat (16/7) kemarin. Laporan terbanyak di Jawa Barat, disusul DI Yogyakarta, Jateng, Banten, Jatim, dan  Jakarta.

Baca Juga: Blusukan saat PPKM Darurat, Jokowi Tuai Kritikan

“Bahkan dalam catatan WHO melaporkan 15 provinsi mengalami lonjakan lebih 50 persen. Lima provinsi alami peningkatan lebih 100 persen yakni NTB 200 persen, Gorontalo 194 persen, Maluku 169 persen, Sulawesi Utara 139 persen, dan Kalimantan Utara 107 persen,” kata Herlambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya