SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa MTs Negeri 3 Sragen berfoto bersama dengan membawa poster berisi kampanye vaksinasi seusai mengikuti vaksinasi di sekolah setempat, Selasa (21/9/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Penurunan laju positif Covid-19 di Indonesia diharapkan tidak membuat warga merasa terbuai dengan mengabaikan protokol kesehatan.

Kabag Pelayanan Informasi, Dokumentasi, Pengelolaan Informasi dan Data (PID) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Tjahyono Saputro, menyebut angka kasus harian positif Covid-19 tertinggi di Indonesia terjadi pada pekan ketiga pada Juli 2021 yakni 313.784 kasus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jumlah kasus itu terus menurun hingga pada 15 Agustus 2021 jumlah kasus berada di angka 56.757 kasus.

Jangan Lengah

“Tingginya kasus Covid-19 berdampak negatif terhadap semua sektor kehidupan seperti kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Oleh sebab itu, sejumlah program kita galakkan seperti penyaluran bantuan sosial, percepatan vaksinasi dengan menjalin kerja sama dengan TNI, penyediaan tenaga medis, membentuk Kampung Tangguh Nusantara dan penegakan hukum terhadap pelanggaran protokol kesehatan,” papar Tjahyono Saputro dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Awas Jangan Lengah, Covid-19 Belum Musnah yang disiarkan secara daring, Rabu (22/9/2021).

Baca Juga: Tertabrak Truk di Jalan Solo-Sragen, Pasutri Meninggal, Anak Patah Tulang

Secara kumulatif, kata Tjahyono, Polri telah menyalurkan bantuan sosial yang melibatkan 332 organisasi masyarakat (ormas), pembagian 163.466 paket sembako dan 749.171 kg beras.

Polri juga membagikan konsentrator oksigen dan iso tank oksigen kepada sejumlah rumah sakit. Polri menurunkan 40.336 Bhabinkamtibmas sebagai tracer guna mendeteksi dini persebaran Covid-19.

Saat ini, Polri telah menyiagakan 13.500 personel tenaga kesehatan sebagai vaksinator.

684.900 Dosis AstraZeneca

“Seperti kata Kapolri, kita tidak boleh terbuai dengan menurunnya laju pertumbuhan Covid-19 di Indonesia. Kita harus melakukan dan menegakkan strategi pengendalian Covid-19 yakni disiplin protokol kesehatan dengan 3M [memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak] dan penguatan 3T [tracing, testing dan treatment],” ujar TJahyono.

Juru Bicara Vaksinasi, Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan Indonesia kembali menerima 684.900 dosis vaksin AstraZeneca yang mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Rabu.

Baca Juga: Ngeri! Penambang Pasir Sragen Kerap Temukan Tengkorak Manusia di Bengawan Solo

Dengan tambahan itu, maka total vaksin AstraZeneca yang tiba di tanah air mencapai 24.520.300 dosis. “Total vaksin yang tiba di Indonesia dalam bentuk bahan baku dan jadi adalah 268.235.300 dosis,” papar Siti Nadia.

Siti Nadia menyebut capaian vaksinasi dosis pertama untuk kelompok remaja usia 12-17 tahun saat ini baru mencapai 12,68%.

Sementara capaian vaksinasi dosis kedua berada di angka 8,68%. Nadia berharap program vaksinasi ini terus disosialisasikan kepada semua lapisan masyarakat.

Orang tua diharapkan mendorong anak-anaknya mengikuti program vaksinasi. Sebaliknya, sebagai generasi muda diharapkan bisa mendorong kalangan lansia untuk mengikuti vaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya