Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mencanangkan Gerakan Donor Plasma Konvalesen di Aula Sukowati Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Rabu (21/7/2021). Gerakan itu diinisiasi awal oleh para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen.
Donor plasma konvalesen sebagai konstribusi ASN Sragen untuk membantu para pasien Covid-19. Bupati dalam pencanangan gerakan itu menjelaskan Sragen ingin berkontribusi untuk penanggulangan Covid-19.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Dia menyebut ada beberapa pejabat yang sudah menyumbangkan gajinya, ada yang berkurban untuk warga yang terdampak Covid-19, dan macam-macam niat tulus mereka.
Baca juga: Rendang Kurban Lazismu Sragen Bisa Tahan 2 Tahun, Ternyata Ini Rahasianya!
Menurut Bupati, Indonesia tidak sendiri sepanjang rakyatnya kompak dan mau berkontribusi untuk penanganan Covid-19 maka pandemi ini akan segera berakhir. Dia menjelaskan masing-masing daerah memiliki kebijakan sendiri dan tidak elok kalau dibanding-bandingkan.
“Donor plasma konvalesen menjadi salah satu kontribusi yang bisa dilakukan para ASN yang menjadi penyintas. Antrean pasien yang ingin mendapatkan plasma konvalesen sudah 200-an orang di PMI Solo. Saya kira jumlah ASN penyintas di Sragen mencapai ratusan orang tetapi mereka harus didata,” ujarnya.
Dari data terkonfirmasi positif Covid-19 di Sragen, lanjut dia, sampai sekarang sudah 13.077 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 620 orang. Sisanya ini, ungkap Bupati, 50% saja bisa menjadi pendonor plasma konvalesen akan sangat berguna dan hal itu dimulai dari ASN.
Baca juga: Akhirnya Kades Jenar Terima Vaksin Covid-19, Disuntik Langsung Bupati Sragen
Yuni, sapaan akrab Bupati, menerangkan inisiasi gerakan donor plasma konvalesen ini berasal dari Pelaksana Tugas Asisten I, Tugiyono, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Tatag Prawanto yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 dan sekarang dinyatakan sembuh.
Pendekatan Persuasif
Dia mengatakan dua orang sadar selama terpapar Covid-19 dan dekat dengan Yang Maha Pencipta sehingga muncul rencana jadi pendonor plasma.
“Pak Sekda silakan nanti didata penyintas dari ASN. Yang bersedia didata. Yang tidak bersedia jangan dipaksa tetapi didorong dengan pendekatan persuasif supaya mau mendonorkan plasmanya. Saya minta para kepala OPD [organisasi perangkat daerah] punya data ASN penyintas dan supaya dirangkul agar mau mendonorkan plasma mereka untuk bangsa ini,” ujarnya.
Baca juga: Sapi Kurban Berlimpah, Desa Pengkok Sragen Salurkan 91 Kambing hingga ke Pacitan
Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prawanto mengatakan banyak ASN yang terpapar Covid-19 tetapi baru sekadar laporan. Sekda akan meminta Asisten I untuk membuat surat yang ditujukan kepada masing-masing OPD untuk pendataan ASN penyintas.
“Sebenarnya sudah ada data tetapi belum semeledak kasusnya seperti sekarang ini. Kalau saya saja sanggup menjadi pendonor plasma konvalesen kenapa mereka tidak mau. Memang waktu donor lebih lama karena yang diambil plasmanya. Untuk pendataan secepatnya,” ujarnya.