SOLOPOS.COM - Desain 3D Masjid Agung Karanganyar. (Istimewa/Bupati Karanganyar Juliyatmono)

Solopos.com, KARANGANYAR — Komisi C DPRD Kabupaten Karanganyar mengultimatum kontraktor pelaksana proyek pembangunan Masjid Agung Kabupaten Karanganyar. Mereka tak ingin kasus yang terjadi pada pembangunan Masjid Agung Klaten terjadi Karanganyar.

Seperti diketahui, pembangunan Masjid Agung Klaten molor dari jadwal dan bermasalah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ultimatum itu disampaikan Wakil Ketua Komisi C, Supriyanto, saat memimpin rombongan melakukan inspeksi mendadak (sidak) pembangunan Masjid Agung Karanganyar, Rabu (17/2/2021). Pemkab Karanganyar mengeluarkan dana Rp101 miliar untuk membangun masjid yang nantinya jadi yang termegah di Bumi Intan Pari.

Menurut Supriyanto, dana itu Rp2,2 miliar di antaranya untuk konsultan manajemen konstruksi, konsultan perencanaan Rp1,8 miliar, dan sisanya Rp96,1 miliar untuk pembangunan Masjid Agung. Proyek pembangunan dikerjakan PT MAM Energindo dari Jakarta.

Ekspedisi Mudik 2024
Pembangunan Masjid Agung Kabupaten Karanganyar pada Rabu (17/2/2021). (Istimewa/Dokumentasi DPUPR Karanganyar)

Baca juga: Bagaimana Progres Masjid Agung Karanganyar? Bupati Bilang On The Track

Sementara berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Karanganyar, Agus Cipto Waluyo, mengatakan nilai kontran PT MAM Energindo Rp89,4 miliar.

“PT MAM Energindo memenangi kontrak dan tanda tangan kontrak kerja dilakukan pada 16 November 2020. Nilai kontrak Rp89.485.986.000. Jangka waktu pekerjaan 390 hari kalender. Sumber dana APBD Kabupaten Karanganyar tahun 2019-2021. Multiyears,” kata Agus saat memberikan sambutan pada acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung, Rabu (18/11/2020).

Komisi C DPRD Kabupaten Karanganyar melaksanakan sidak ke lokasi pembangunan Masjid Agung Kabupaten Karanganyar pada Rabu (17/2/2021). (Istimewa/Dokumentasi DPUPR Karanganyar)

Dana Murni APBD

Supriyanto mengatakan dana pembangunan masjid menyerap hampir 30% anggaran. Ia berharap pembangunan masjid akan dikerjakan dengan benar sehingga hasilnya memuaskan. “Teknis sekelas perusahaan PT MAM Energindo punya spesifikasi memuaskan. Tapi kami harap tidak terjadi seperti [Masjid Agung] yang di Klaten. Itu saya sampaikan. Klaten kan molor dan ada potensi masalah. Hanya perbandingan. Kami harap itu uang dari masyarakat, murni APBD Kabupaten Karanganyar. sehingga Sang itu bisa digunakan sebaik-baiknya sesuai spesifikasi dan aturan yang berlaku,” ujar Supri saat dihubungi Solopos.com, Kamis (18/2/2021).

Baca juga :Uji Kekuatan, Fondasi Masjid Agung Karanganyar Dihantam dengan Gelombang

Supri mengaku optimistis pembangunan berjalan sesuai jadwal. Menurut penjelasan kontraktor, kata Supri, mereka menggunakan strategi tertentu supaya proses pembangunan tidak banyak memakan waktu. Oleh karena itu, Supri optimistis kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan selama sepuluh bulan ini.

“Kalau on schedule pasti iya. Kami tahu mereka [PT MAM Enegrindo] profesional. Pabrikasi tidak dilakukan di lapangan. Misal masuk pekerjaan arsitektur itu tinggal pesan jadi lalu pasang. Banyak yang dikerjakan dengan cara seperti itu. Termasuk baja yang dipesan dari PT Krakatau Steel sudah potongan jadi tidak perlu memotong lagi di lokasi,” ungkapnya.

Awasi Proyek

Komisi C juga mengingatkan Bidang Cipta Karya DPUPR aktif mengawasi dan mengoordinasi pembangunan masjid senilai seratusan miliar rupiah itu. Selain konstruksi dan alokasi dana, Supri, juga menyoroti pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dia melihat sejumlah karyawan maupun pekerja tidak mengenakan sepatu saat berada di lingkungan proyek. Dia berharap pihak manajemen bertindak lebih tegas perihal pelaksanaan K3.

Komisi C DPRD Kabupaten Karanganyar melaksanakan sidak ke lokasi pembangunan Masjid Agung Kabupaten Karanganyar pada Rabu (17/2/2021). (Istimewa/Dokumentasi DPUPR Karanganyar)

“Kami juga beri masukan tentang spesifikasi membran payung yang akan dibuat menyerupai masjid di Madinah. Buatan Jerman masak hanya garansi tujuh tahun. Kami harap ada data lebih valid dan detail. Lalu drainase. Jangan sampai drainase Masjid Agung bermasalah,” ungkapnya.

Baca jug: Masjid Agung Karanganyar Bakal Dilengkapi Lift Menuju Puncak Menara

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya DPUPR Karanganyar, Asihno Purwadi, mengungkapkan perkembangan pembangunan Masjid Agung mencapai 9%-10% hingga Rabu. Asihno mengklaim perkembangan pembangunan itu sudah sesuai jadwal.

“Itu ground floor [lantai dasar] sudah. Kolom lantai satu juga sudah sekitar 70%. Ya [progress 10%] ada kurangnya karena perubahan volume,” ujar Asihno.

Dia mencontohkan perubahan volume yang dimaksud. Salah satunya adalah urukan tanah terjadi penambahan dari yang direncanakan. Selain itu, Asihno juga menyebut jumlah pondasi pendukung samping berubah. “Detailnya baru dihitung karena banyak item. Jadi perubahan volume itu ada yang lebih rendah, ada yang lebih tinggi. Salah satu penyebab perubahan itu arah kiblat. Dicek ulang ternyata bergeser beberapa derajat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya