SOLOPOS.COM - Ilustrasi memakai lensa kontak. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Penggunaan lensa kontak saat ini bukan hanya sebatas sebagai alat bantu penglihatan, melainkan juga sudah seperti bagian dari fashion. Tak jarang orang memakainya agar bola mata bisa terlihat berganti-ganti warna.

Saat ini, jenis lensa kontak yang umum digunakan adalah soft lens dan hard lens. Mungkin belum banyak orang yang tahu perbedaan antara keduanya. Padahal, soft lens dan hard lens memiliki fungsi serta kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Soft lens adalah lensa kontak yang terbuat dari plastik dan air atau water content. Kandungan air ini bermanfaat untuk memberikan oksigen ke kornea mata, sehingga Anda akan merasa nyaman saat menggunakan lensa kontak.

Sementara itu, hard lens adalah jenis lensa kontak yang terbuat dari plastik berbahan silikon, sehingga memungkinkan oksigen untuk langsung masuk melalui lensa ke kornea mata Anda. Tipe hard lens yang populer adalah Rigid Gas Permeable (RGP).

Baca Juga: Seperti Melody eks-JKT48, Para Artis Ini Tertipu Saat Beli Tas Branded

Mengutip laman alodokter.com, Jumat (15/10/2021), perbedaan jenis lensa kontak soft lens dengan hard lens yang paling signifikan adalah pada bentuknya. Ukuran diameter soft lens lebih besar dibandingkan dengan hard lens.

Selain itu, karena terbuat dari bahan plastik yang berbeda, tekstur soft lens dan hard lens pun tidak sama. Tekstur soft lens cenderung lebih lunak dan mudah melekat pada mata, jadi bisa terasa lebih nyaman saat digunakan.

Dibanding soft lens, tekstur hard lens cenderung lebih keras dan kokoh sehingga mungkin akan menimbulkan sensasi mengganjal pada mata, dan Anda pun mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk terbiasa menggunakannya.

Baca Juga:  Benarkah Honor BTS untuk Penampilan di Sidang Umum PBB Telat Dibayar?

Dari segi harga, hard lens umumnya terbilang lebih mahal dibandingkan soft lens.

Sebenarnya, baik atau tidaknya kualitas lensa kontak tergantung kebutuhan dan kondisi mata penggunanya. Oleh karena itu, sebelum menggunakan lensa kontak, Anda perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan soft lens serta hard lens berikut:

Kelebihan dan Kekurangan Soft Lens

Selain lebih nyaman dan ekonomis, kelebihan soft lens lainnya adalah lensanya tidak mudah copot atau bergeser di mata. Meski begitu, tekstur soft lens yang tipis membuat lensanya lebih rentan untuk sobek, sehingga Anda perlu berhati-hati saat menggunakannya.

Pemakaian soft lens yang terlalu lama juga berisiko menyebabkan luka atau iritasi pada mata karena kekurangan oksigen. Pemakaian soft lens yang tidak tepat berisiko menyebabkan infeksi mata.



Oleh karena itu, jika hendak menggunakan soft lens, sebaiknya pilih soft lens dengan kandungan air yang sesuai dengan kondisi mata Anda. Kandungan air dalam soft lens bisa berkisar antara 38% hingga 75%.

Kelebihan dan Kekurangan Hard Lens

Kelebihan hard lens adalah lebih tahan lama, tidak mudah sobek, dan dapat memberikan Anda penglihatan yang lebih tajam dibandingkan soft lens. Selain itu, jenis lensa kontak ini juga mungkin bisa terasa lebih nyaman dan bisa memperbaiki penglihatan lebih baik pada orang yang mata silinder.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Bicara Duta Karantina, Cie Nyindir Siapa Nih?

Meski demikian, ukuran lensa hard lens yang lebih kecil bisa membuat lensa kontak ini lebih mudah terlepas dari mata serta memicu masuknya debu atau kotoran di bawah lensa.

Durasi penggunaan lensa kontak hard lens yang relatif lama, yakni sekitar 1 tahun, terkadang juga bisa berisiko menyebabkan mata mengalami iritasi, terutama jika lensa kontak ini disimpan dan digunakan secara kurang tepat.

Apa pun jenisnya, baik soft lens maupun hard lens, keduanya dapat membantu mengatasi masalah penglihatan Anda. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan lensa kontak memerlukan perawatan ekstra dan lebih berisiko menyebabkan mata kering, mata merah, infeksi mata, hingga luka pada kornea.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Diduga Sakit, Buruh Pabrik Garmen Semarang Meninggal di Indekos

Diduga Sakit, Buruh Pabrik Garmen Semarang Meninggal di Indekos
author
Anik Sulistyawati Jumat, 29 Maret 2024 - 07:55 WIB
share
SOLOPOS.COM - Petugas melakukan olah TKP penemuan jenazah buruh pabrik Garmen yang meninggal di kamar indekosnya di Desa Randugunting, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Kamis (28/3/2024).(Istimewa)

Solopos.com, UNGARAN – Rumah indekos Desa Randugunting, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) digegerkan dengan meninggalnya salah seorang penghuni di kamarnya pada Kamis (28/3/2024) sore.

Diketahui korban bernama Koko, 28, warga Banyumas, yang sehari-hari berkerja di sebuah pabrik garmen tidak jauh dari tempat indekosnya. Penemuan jenazah tersebut langsung ditangani oleh Polsek Bergas, dan unit Inafis Sat Reskrim Polres Semarang yang datang langsung ke lokasi kejadian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra menyebut, dugaan awal penyebab meninggalnya warga Kabupaten Banyumas tersebut dikarenakan sakit.

“Kapolsek Bergas dan unit Inafis Polres Semarang sudah mendatangi lokasi kejadian, dan dugaan awal sesuai keterangan tetangga kos bahwa korban meninggal karena sakit. Dikarenakan korban sudah 2 hari tidak masuk kerja di salah satu pabrik garmen di Kabupaten Semarang,” ungkap Kapolres Jumat (29/3/2024).

Koran Solopos

Di lokasi kejadian Kapolsek Bergas AKP Wahyono menjelaskan awal korban ditemukan oleh tetangga indekosnya sekitar pukul 17.40 WIB, atau menjelang waktu berbuka puasa. Menurut keterangan tetangga kos korban Yulia,25, warga Kabupaten Purbalingga, korban sudah dua hari tidak masuk kerja.

“Saksi Yulia melihat korban terakhir pada Rabu (27/3/2024) malam, sekitar pukul 23.00 WIB, sedang bermain game di pintu kamar. Dan pada Kamis dini hari sekitar pukul 03.30 WIB, saksi sempat mengetuk pintu kamar korban untuk membangunkan sahur namun tidak ada reaksi,” beber AKP Wahyono.

Setelah tidak ada reaksi dari dalam kamar korban, kata Kapolsek, saksi meninggalkan lokasi tanpa menaruh curiga apapun. Kemudian pada Kamis (28/3/2024) menjelang waktu berbuka, Yulia melaporkan kecurigaan bahwa korban tidak keluar kamar kepada pemilik indekos yang bernama Kusdi,41.

Emagazine Solopos

“Bersama pemilik kos dan penghuni kos yang lain, melakukan pengecekan dengan memanjat jendela dan melihat kondisi korban dari lubang fentilasi udara, dan korban ditemukan dalam keadaan tertelungkup. Melihat hal tersebut, tetangga korban mencoba mendobrak pintu kamar dan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya pemilik kos melaporkan ke Polsek Bergas,” terang AKP Wahyono.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh unit Inafis dan pihak medis dari Puskesmas Bergas dr. Nida disaksikan Bhabinkamtibmas, Babinsa dan pemilik indekos, mendapat kesimpulan awal korban meninggal kurang lebih 10 jam yang lalu, dan tidak ada tanda tanda kekerasan benda tumpul, benda tajam atau cekikan pada tubuh korban.

Sementara pihak Inafis Polres Semarang yang dipimpin oleh Aiptu Edi Ponco menambahkan sesuai pemeriksaan di kamar korban tidak ditemukan tanda tanda bekas tindak kekerasan.

Interaktif Solopos

“Untuk barang berharga korban tidak ada yang hilang, serta kamar korban juga tidak dalam keadaan berantakan,” ungkap Aiptu Ponco.

Saat ini jenazah sudah disemayamkan di RS Ken Saras Bergas, untuk menunggu pihak keluarga korban.

“Setelah keluarga nanti hadir, akan kami mintai keterangan perihal kondisi kesehatan korban selama ini,” ujar Wahyono.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Dampak Erupsi Gunung Marapi, Bandara Minangkabau Sempat Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Marapi, Bandara Minangkabau Sempat Ditutup Sementara
author
Newswire , 
Burhan Aris Nugraha Jumat, 29 Maret 2024 - 07:43 WIB
share
SOLOPOS.COM - Sejumlah calon penumpang tertahan di terminal keberangkatan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatra Barat, Kamis (28/3/2024). (Antara/Iggoy el Fitra)

Solopos.com, PADANG PARIAMAN — Sejumlah calon penumpang tertahan di terminal keberangkatan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatra Barat, Kamis (28/3/2024).

Kantor Otoritas Bandara Wilayah VI menutup sementara operasional bandara tersebut pada Kamis (28/3) mulai pukul 10.21 hingga pukul 14.00 WIB akibat sebaran abu vulkanik Gunung Marapi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akibat penutupan itu total penerbangan terdampak sebanyak 40 flight untuk untuk kedatangan dan keberangkat dengan jumlah penumpang 4.252 orang.

Koran Solopos

Penutupan sementara tersebut untuk mengantisipasi berbagai hal terutama yang menyangkut aspek keselamatan penerbangan dari dan ke bandara itu.

Dua pesawat udara dibungkus mesinnya untuk menghindari abu vulkanik di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatra Barat, Kamis (28/3/2024). (Antara/Iggoy el Fitra)

 

Emagazine Solopos

Kantor Otoritas Bandara Wilayah VI menutup sementara operasional bandara tersebut pada Kamis (28/3) mulai pukul 10.21 hingga pukul 14.00 WIB akibat sebaran abu vulkanik Gunung Marapi. (Antara/Iggoy el Fitra)

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Bermain Masak-masakan, Bocah di Miri Sragen Terkena Semburan Api dan Terluka

Bermain Masak-masakan, Bocah di Miri Sragen Terkena Semburan Api dan Terluka
author
Tri Rahayu , 
Anik Sulistyawati Jumat, 29 Maret 2024 - 07:37 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran. (freepik)

Solopos.com, SRAGEN—Seorang bocah laki-laki di wilayah Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Sragen, mengalami luka bakar di bagian wajahnya lantaran terkena semburan api saat bermain masak-masakan dengan menggunakan bahan bakar spirtus, Kamis (28/3/2024). Korban diupayakan ke rumah sakit (RS) dengan menggunakan fasilitas kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kapolsek Miri Iptu Prayitno kepada Solopos.com, Jumat (29/3/2024), mengungkapkan kejadian itu diketahui terjadi pada pukul 14.00 WIB di teras warga di Dukuh Mendalan RT 009, Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Sragen. Dia mengatakan korban diketahui masih bocah berumur 11 tahun asal Dukuh Tunjungsari RT 001, Desa Jeruk, Miri, dan masih duduk di Kelas V SD.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Peristiwa itu bermula pada pukul 12.30 WIB, korban bersama dua temannya bermain masak-masakan di depan rumah warga. Mereka bermain menggunakan kompor mainan dari kaleng bekas susu, wajan kecil potongan botol, dan bahan akar spirtun. Saat itu bermain masak-masakan itu, korban menuangkan spirtus ke dalam kompor mainan,” jelas Prayitno.

Koran Solopos

Dia menerangkan kemudian korban menyalakan api pada kompor mainan dengan menggunakan korek api gas. Begitu api dinyalakan, kata dia, tiba-tiba ada semburan api ke atas dan terdengar suara ledakan. Semburan api itu, jelas dia, mengenai korban.

“Mendengar ledakan itu warga keluar rumah dan mendapati korban mengalami luka bakar di wajahnya. Korban langsung diantar pulang dan oleh orang tua dibawa ke rumah sakit. Korban dalam kondisi sadar,” jelasnya.

Camat Miri, Sragen, Ali Rahmanto, berupaya agar korban bisa ditangani rumah sakit dengan menggunakan kartu BPJS sehingga bisa meringankan keluarga. Ali berupaya mencarikan rujukan ke fasilitas kesehatan (faskes) pertama pada Jumat ini sebelum dibawa ke RS.

Emagazine Solopos

“Kami upayakan untuk mencari rujukan dengan BPJS. Semoga Jumat ini bisa diurus,” ujarnya.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories