SOLOPOS.COM - Asap mengepul dari hutan di Gunung Lawu jalur pendakian Candi Ceto, Karanganyar, Jumat (25/10/2019). (Istimewa/Nardi)

Solopos.com, KARANGANYAR — Gunung Lawu yang berlokasi di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur menyimpan segudang misteri. Gunung ini termasuk deretan pegunungan purba dan sering dikaitkan dengan legenda pamoksan Prabu Brawijaya V di akhir kejayaan Majapahit.

Gunung Lawu memiliki pesona yang berbeda dibandingkan gunung lain, sehingga menarik perhatian pendaki. Meski demikian, para pendaki harus berhati-hati karena ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar agar mendapat keselamatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto, membenarkan adanya mitos yang sampai saat ini dipercaya para pendaki. Jika dilanggar, pendaki biasanya akan mendapat musibah saat mencoba mendaki Gunung Lawu yang penuh aura misteri itu.

Jangan berniat buruk

Pendaki yang naik ke Gunung Lawu tidak boleh berniat buruk. Sebab, selama ini gunung tersebut masih sering dipakai untuk kegiatan spiritual.
Pendaki tidak boleh berambisi harus sampai ke puncak. Namun, mereka sebaiknya menikmati proses perjalanan mendaki agar mendapat bonus sampai ke puncak.

Jangan bercanda

Mendaki Gunung Lawu juga harus memperhatikan sopan santun. Pendaki tidak boleh sembarangan bercanda, jika tidak ingin celaka. Sebab, mendaki gunung memerlukan konsentrasi agar tidak tersesat maupun ketinggalan rombongan.

Dilarang mengeluh

Pendaki tidak boleh mengeluh lelah, dingin, atau yang lainnya saat naik ke Gunung Lawu. Setiap pendaki diimbau menikmati proses pendakian sampai ke puncak.

Hindari pakaian mrutu sewu

Titis Sri Jawoto mengatakan, pendaki tidak boleh memakai pakaian dengan motif mrutu sewu. Motif tersebut akan terlihat samar saat berada di antara pepohonan, sehingga jika si pemakai tersesat akan sulit ditemukan.

“Itu menurut filosofi tradisional. Sebenarnya kalau soal percaya tidak percaya, tapi kalau secara logika misalnya tidak boleh pakai motif mrutu sewu. Itu nanti kalau dia agak jauh dari teman-temannya enggak bisa kelihatan. Secara logika masuk akal. Ya ada yang percaya kalau itu enggak bagus untuk naik gunung,” ujar dia.

Dilarang pakai baju hijau

Mitos lain tentang misteri Gunung Lawu adalah pendaki tidak boleh memakai atribut berwarna hijau pupus menyerupai dedaunan. “Tetapi sebetulnya bisa dinalar kok. Kalau pakai atribut, pakaian warna hijau pupus menyerupai dedaunan maka saat terpisah dari rombongan akan susah ditemukan. Ijo pupus itu kan warna alam,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya