SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Instagram.com)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono blak-blakan menunjukkan adanya indikasi kudeta kekuasaan di Partai Demokrat. AHY bahkan secara terbuka mengaku mengirim surat ke Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk meminta klarifikasi ihwal dugaan adanya orang di lingkaran istana kepresidenannya yang ingin mengambil alih pucuk pimpinan partainya.

“Tadi pagi saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada yang terhormat bapak Presiden Jokowi untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau” kata AHY dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Senin (1/2/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan hasil penelusuran Partai Demokrat, AHY mengungkapkan adanya gerakan politik inkonstitusional dari lingkar istana kepresidenan yang mencoba mengambil alih kekuasaan pimpinan Partai Demokrat. “Gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo,” tuturnya.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Kata Astrologi Karismatik & Populer

Ekspedisi Mudik 2024

AHY bahkan mengatakan gerakan itu juga telah mendapat dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di dalam pemerintah Jokowi. “Gerakan ini juga dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintah Presiden Joko Widodo,” tuturnya.

Kendati demikian, dia mengatakan, pihaknya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah terkait temuan tersebut. Padahal dugaan itu bagi Partai Demokrat tidak sulit diketahui karena berdasarkan laporan pengurus pusat dan daerah diketahui bahka telah disiapkan biaya Kongres Luar Biasa alias KLB demi mendongkel kepemimpinan AHY.

Moeldoko Tertuduh

Bahkan Kepala Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief fasih menuding Kepala Staf Presiden Moeldoko sebagai orang yang ingin mengambilalih pucuk pimpinan partainya. “Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko,” cuit Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya, Senin.

Andi Arief menerangkan langkah AHY berkirim surat itu dilatari dugaan Jokowi turut merestui upaya pengambilalihan kekuasaan di pucuk pimpinan Partai Demokrat. “Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” kata dia.

Baca Juga: Peluang Bisnis Tanaman Hias di Mal Terbuka

Di sisi lain, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membeberkan kemungkinan asal muasal isu kudeta terhadap pucuk pimpinan Partai Demokrat oleh pihak Istana Kepresidenan. Menurutnya, beberapa kali ada rombongan tamu yang berdatangan untuk menemuinya dan membicarakan banyak hal.

Moeldoko menduga foto-foto dari pertemuannya itulah yang membuat isu kudeta tersebut menyeruak. “Saya orang yang terbuka. Saya mantan Panglima TNI tapi saya tidak memberi batas dengan siapa pun, apalagi di rumah ini, mau datang terbuka 24 jam, siapa pun,” jelasnya dalam konferensi pers, Senin (1/2/2021).

Namun, Moeldoko mengaku tidak mengetahui secara pasti apa tujuan para tamu tersebut menemuinya. “Biasanya saya awali [obrolan] dari pertanian karena saya memang suka pertanian. Berikutnya curhat tentang situasi yang dihadapi, ya gue dengerin aja, gitu,” tukasnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya