SOLOPOS.COM - Kabareskrim Komjen Pol. Budi Waseso (kini Kepala BNN) saat mengunjungi lokasi penggerebekan kantor Pelindo II dan ruang kerja RJ Lino, Jumat (28/8/2015). (Akhmad Mabrori/JIBI/Bisnis)

Mutasi Polri diwarnai digesernya Budi Waseso (Buwas) dari kursi kabareskrim.

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menilai bahwa ada kenaikan kinerja Bareskrim Polri dalam upaya penindakan kasus pidana selama Komjen Pol. Budi Waseso menjabat sebagai Kabareskrim.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mahfud MD menilai, Bareskrim Polri sudah berani bergerak untuk mengusut dan menindak kasus-kasus besar seperti yang dilakukan oleh lembaga antirasuah KPK. “Ternyata, sesudah mau ‘galak’, berhadapan dengan persoalan ekonomi, dengan pembangunan ekonomi,” ujar Mahfud di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (4/9/2015).

Hal tersebut menurut Mahfud MD, merupakan kondisi dilema bagi negara. Pilihan pemerintah apakah akan mengutamakan penegakan hukum ataukah masalah perekonomian yang saat ini memang sedang membelit Indonesia.

“Apakah kita mau demi pembangunan ekonomi lalu masalah hukum dibiarkan? Saya berharap banyak sama Polri atas langkah-langkahnya selama ini. Lalu sekarang karena ada persoalan ekonomi jadi begini,” tambah Mahfud.

Di sisi lain, Indonesia Corruption Watch (ICW) merasa tak banyak kasus korupsi yang berhasil ditangani Bareskrim Polri. Kasus-kasus tersebut hanya menyentuh permukaan saja, namun tidak mengenai pelaku-pelaku utama korupsi.

“Belum banyak kasus korupsi yang statusnya naik menjadi penuntutan,” ujar Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW, Febri Hendri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya