SOLOPOS.COM - Komjen Pol Budi Waseso (saat masih menjadi Kabareskrim/kiri) mendampingi Kapolri Jenderal Pol Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait penangkapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/5/2015). Kapolri mengatakan penangkapan penyidik KPK dilakukan untuk melengkapi berkas Novel Baswedan sesuai dengan petunjuk jaksa. (JIBI/Solopos/Antara/M Agung Rajasa)

Mutasi Polri kembali mengundang tanda tanya. Isu Budi Waseso dicopot dari jabatan Kabareskrim menimbulkan spekulasi.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan pemberhentian Kabareskrim Komjen Pol. Budi Waseso masih dibicarakan di internal Polri. Pemberhentian seorang pejabat tinggi Polri, menurutnya tergantung pada Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nasib Budi Waseso (Buwas), kata Badrodin Haiti, tergantung pada sidang tersebut. “Kan tergantung pada wanjak,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Menurut Kapolri, sejauh ini belum ada calon pengganti Budi Waseso. Hal itu kembali kepada sidang Wanjakti sebagai penentu jabatan seorang perwira tinggi. “Ya kita kan lagi wanjakti. Ya terserah Wanjakti,” ujarnya.

Ditanya mengenai urgensi penggantian Budi Waseso, ia juga belum tahu. “Ya belum tahu, ini kan [Wanjakti] rutin. Kadang-kadang wartawan nanya Kapolda Bali kok kosong lama,” ujarnya. Namun secara umum Kapolri belum menyatakan sikap tentang pemberhentian Buwas tersebut.

Di bawah pimpinan Budi Waseso, kinerja Bareskrim Polri diwarnai pengungkapan beberapa kasus besar. Setelah kasus korupsi penjualan kondensat negara yang melibatkan PT TPPI, Bareskrim kembali membuat kejutan dengan penggeledahan Kantor Dirut Pelindo II, RJ Lino, pekan lalu.

Hal itu pula yang membuat RJ Lino berang. Setelah digerebek, RJ Lino menelepon menteri yang disebut-sebut Kepala Bappenas Sofyan Djalil. RJ Lino yang kecewa mengancam bakal mundur dari jabatannya dan meminta sang menteri untuk melaporkan keluhannya itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya