SOLOPOS.COM - Pengunjung berwisata di kolam renang Soko Langit, Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Rabu (20/10/2021). (Solopos.com/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, WONOGIRI—Pengelola objek wisata mengaku senang para wisatawan mulai membanjiri tempat wisata mereka. Hal ini seiring dengan kembali dibukanya tempat wisata setelah Kabupaten Wonogiri masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 sejak pekan lalu.

Kali terakhir objek wisata ini banyak didatangi pengunjung pada momen libur Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu (20/10/2021).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Asef Indrianto, mengatakan objek wisata di wilayahnya kembali dibuka pada akhir pekan pertama Oktober ini. Pelonggaran kebijakan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menjadi angin segar bagi wisata daerah.

Baca Juga: Mi Seblak Ada di Tambongwetan Klaten, Rasa Kencurnya Menggugah Selera

Ekspedisi Mudik 2024

“Misalnya, di objek wisata Soko Langit sejak dibuka pengunjungnya lumayan, meski dari segi jumlah ya masih jauh dari saat sebelum pandemi Covid-19,” ujar putra pemilik Soko Langit ini saat ditemui wartawan, Rabu (20/10).

Asef mencontohkan pengunjung yang datang ke Soko Langit rata-rata wisatawan lokal. Mereka datang serombongan baik keluarga maupun para kawula muda.

Rombongan keluarga biasanya pesta kebun di taman yang ada di tempat ini. Sementara anak-anak muda merasakan sensasi berenang di kolam renang berlatar belakang pemandangan bukit yang indah.

Baca Juga: Boyolali Genjot Vaksinasi Pelajar, Berharap PTM Digelar Penuh

Tiket masuk ke objek wisata ini sebesar Rp10.000/orang. Jika ingin berenang, wisatawan tinggal membayar lagi Rp8.000/orang. Sementara jika hendak bermain flying fox cukup membeli tiket Rp10.000/orang.

“Kalau sekarang pengunjungnya kisaran 50 orang per hari. Sedangkan di akhir pekan naik sekitar 100 – 150 orang,” imbuh dia.

Menurutnya, saat objek wisata ditutup sebagai pengelola cukup berat. Biaya operasional untuk pemeliharaan wisata taman ini boleh dibilang besar. Selain itu, tak ada pemasukan dari wisawatan karena belum wisata belum diperkenankan buka. Di sisi lain, wisata taman ini jika dibiarkan tanpa dirawat akan rusak.

Baca Juga: DLH Boyolali Dorong Penanganan Sampah Rampung di RT

 

Goa Resi

Objek wisata lain di Desa Conto, Goa Resi, belum dibuka. Wisata ini tengah dikembangkan berbarengan dengan adanya suntikan investasi dari putra daerah senilai Rp7,5 miliar.

Kepala Desa Conto, Rudi Cahyono, menambahkan desanya mulai ramai dikunjungi wisatawan. Menurutnya, ini menjadi kabar baik bagi para pengelola desa setempat.

“Sebenarnya kalau tempat wisatanya siap, tapi sarana dan prasarana pendukung lainnya yang harus diperhatikan karena ini masih pandemi Covid-19,” ungkap dia.

Baca Juga: 9.000 PKL dan Warung di Wonogiri Dapat Bantuan Rp10,8 Miliar

Rudi membeberkan wisatawan juga diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) selama berwisata. Misalnya, tetap memakai masker dan jaga jarak. Selain itu, pengelola juga wajib mengatur jumlah pengunjung jika objek wisata yang dikunjungi terlalu banyak orang.

“Goa Resi tinggal finishing. Nantinya selain wisata alam gua, ada pendukung seperti water boom, kolam renang. Ini yang membangun putra daerah kerja sama dengan desa. Desa menyiapkan lahannya, investor yang membuat sarana serta wahana lainnya,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya