SOLOPOS.COM - Umbul Tirtomulyono, Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten, Selasa (5/10/2021). Sejumlah objek wisata menggelar simulasi pembukaan objek wisata seiring penurunan level PPKM dari level 3 ke level 2 dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan ketat. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN– Jumlah karyawan di objek wisata air Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten, berkurang. Hal itu menyusul lamanya penutupan objek wisata hingga sebagian karyawan memilih mencari pekerjaan lain.

Objek wisata air di Desa Pluneng dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Tirta Sejahtera. Ada dua objek wisata yang dikelola BUM desa tersebut yakni Umbul Tirtomulyono dan Umbul Tirtomulyani.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Direktur BUM Desa Tirta Sejahtera, Agus Hariyanto, mengatakan selama 1,5 tahun terakhir objek wisata kerap tutup.  Kondisi itu membuat pengelola babak belur. Mereka harus tetap harus mengeluarkan biaya untuk perawatan objek wisata meski tutup agar wahana yang dimiliki tak mangkrak, sementara pendapatan yang diterima minim. Belum lagi menanggung biaya untuk gaji karyawan.

Baca Juga: Naik Angkutan Umum Ribet, Masyarakat Boyolali Pilih Naik Motor

“Kalau kondisinya sudah capai. Karyawan termasuk pengurus sudah berkurang banyak karena lamnya objek wisata ditutup,” kata Agus saat ditemui di Umbul Tirtomulyono, Selasa (5/10/2021).

Agus menjelaskan sebelumnya ada 42 orang yang menjadi pengurus dan karyawan pengelola dua objek wisata air di Pluneng. Kini, hanya tersisa 23 orang. “Sisanya ada yang masih belum masuk karena ada pekerjaan harian. Kemudian ada yang sudah terikat kontrak di tempat kerja baru,” kata dia.

Lantaran hal itu, Agus mengakui jumlah karyawan tak maksimal untuk menyambut objek wisata air kembali dibuka seiring penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 3 ke level 2. Sementara, pengelola belum berani merekrut karyawan baru.  “Mau menambah karyawan juga belum berani karena khawatir ditutup lagi,” ungkap dia.

Baca Juga: Anak di Bawah 12 Tahun Dilarang, Objek Wisata Klaten Minta Kaji Ulang

Kepala Divisi Wisata Berdesa BUM Desa Tirta Mandiri Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Suyantoko, juga berharap izin pembukaan objek wisata bisa disegerakan. Meski ada penerapan protokol kesehatan ketat, pengelola bakal memenuhi ketentuan tersebut.

Suyantoko yang juga sekretaris Aswita Klaten mengatakan pembukaan kembali objek wisata sudah dinantikan pengelola sejak lama. Sebelumnya, Aswita sudah melayangkan surat ke Pemkab Klaten agar bisa segera diberikan izin beroperasi kembali.

Pengelola objek wisata mulai kelimpungan untuk membiayai operasional mulai dari perawatan objek wisata hingga gaji karyawan. Dia berharap objek wisata bisa segera diizinkan dibuka agar aktivitas ekonomi objek wisata kembali menggeliat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya