SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah (Bisnis-Rachman)

Solopos.com, SOLO — Kredit atau pembiayaan yang telah disalurkan oleh Himpunan Bank Negara (Himbara) dan Bank Jateng di Soloraya yang berasal dari penempatan dana pemerintah hingga akhir September 2020 mengaver 74.342 debitur. Total plafon dana kredit untuk debitur guna mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN ini mencapai Rp3,9 triliun.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Eko Yunianto, mengatakan pihaknya akan terus mendorong perbankan untuk bersama-sama menggerakkan sektor riil melalui penyaluran dana kredit atau pembiayaan kepada debitur pendukung program PEN di Soloraya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Penyaluran dana pemerintah ini jumlah debiturnya naik 74,7% jika dibandingkan dengan dua pekan lalu. Sedangkan realisasi penyalurannya naik 93,8%,” ujarnya, saat ditemui wartawan, Rabu (14/10/2020).

Aktor Korea Selatan Jang Hyuk Merasa Terhormat Adu Akting dengan Joe Taslim

Eko menambahkan hingga akhir September dana tersebut sudah tersalurkan untuk pembiayaan sebanyak 74.342 debitur dan senilai Rp3,9 triliun. Di sisi lain, penempatan dana pemerintah ini dalam rangka mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Dalam hal ini OJK Solo berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai stakeholder terkait di daerah. Ini sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Keuangan RI No. 104/PMK.05/2020.

KUR & Non-KUR

Di samping itu, OJK Solo mencatat subsidi bunga atau margin yang telah direalisasikan oleh sektor perbankan, baik Himbara maupun Bank Jateng, dengan outstanding kredit senilai Rp109,98 miliar kepada 552.208 debitur. Ini merupakan angka debitur gabungan baik debitur kredit usaha rakyat (KUR) atau pun non-KUR.

Mantan Pacar Hamil di Luar Nikah Lagi, Aktor Thailand Mike Angelo Tarik Gugatan

Sedangkan subsidi bunga pada BPR/BPRS yang disetujui sebanyak 27.943 debitur dengan akumulasi nilai subsidi Rp8,3 miliar. Menurutnya, ini dari pengajuan sebanyak 53.408 debitur. Sementara sebanyak 45.003 pengajuan sedang tahap verifikasi.

Sebelumnya, Vice President Bank Mandiri Soloraya, Ony Suryono Widodo, menjelaskan realisasi program PEN sampai agustus 2020 sebanyak 2.016 debitur senilai Rp272,5 miliar.

“Ada dua model PEN, yakni kredit produktif dan kredit konsumtif. Kredit produktif meliputi kredit UKM dan kredit mikro KUM dan KUR, sementara kredit konsumtif disalurkan kepada pelaku usaha guna meningkatkan bisnis calon debitur melalui modal kerja dan investasi. Jenisnya ada dua, KPR dan kredit serbaguna mandiri,” jelasnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya