SOLOPOS.COM - Wali Kota Salatiga Yuliyanto (berjabat tangan kanan) meresmikan pembukaan Pasar Blauran II di Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jateng, Kamis (15/2/2018). (Salatiga.go.id)

Pasar tradisional bernama Pasar Blauran II yang resmi dibuka diwarnai dengan permintaan pedagang agar lantai pasar dilapisi keramik.

Semarangpos.com, SALATIGA – Pembukaan Pasar Blauran II di Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) secara resmi telah dibuka, Kamis (15/2/2018). Ada hal yang menarik pada acara peresmian pasar tradisional yang dihadiri Wali Kota Salatiga Yuliyanto yang didampingi sekda Kota Salatiga, kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga, dan ketua Tim Penggerak PKK Kota Salatiga itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di hadapan wali kota Salatiga, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Blauran II Mahmudi meminta agar lantai pasar dilapisi keramik. Hal itu disampaikan Mahmudi dengan alasan agar pedagang betah berdagang di pasar tradisional tersebut sehingga tak turun ke trotoar.

Ekspedisi Mudik 2024

Pada permintaan itu, Mahmudi berjanji akan mengajak para pedagang untuk tak berdagang di trotoar seperti yang sudah terjadi sebelumnya. “Jumlah pedagang Pasar Blauran II ini ada 127 orang, saya berharap pemkot membantu mengondisikan para pedagang agar tidak berdagang di jalan,” ujarnya seperti dikutip pada laman resmi milik Pemkot Salatiga.

Selain meminta lantai salah satu pasar tradsional di Kota Salatiga itu dilapisi keramik, Mahmudi juga mohon bantuan dari Pemkot Salatiga untuk melengkapi fasilitas pasar yang belum terbangun. “Jika hujan deras, para pedagang terkena embusan air hujan, pasar ini juga dingin karena tidak ada penutup, sudi kira bapak wali kota untuk menyempurnakannya, termasuk fasilitas musala,” pinta Mahmudi.

Menanggapi permintaan Mahmudi selaku perwakilan para pedagang di Pasar Blauran itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyetujuinya. Menurutnya, fasilitas pasar yang baik bukan hanya membuat betah para pedagang, namun juga pembeli.

“Saya setuju dengan ketua paguyuban tadi agar pasar menjadi tempat wisata belanja. Oleh karenanya saya melalui bapak sekda dan dinas perdagangan untuk menyusun rencana berikut anggaran untuk melengkapi fasilitas pasar,” kata Yuliyanto.

Di samping itu, Yuliyanto meminta para pedagang juga harus mampu menjaga suasana pasar agar pembeli juga merasa nyaman. “Jangan memberi harga terlalu mahal, dan jangan kurangi timbangan, bila perlu tambahi agar rezeki ibu bapak sekalian terus bertambah,” imbau sang wali kota Salatiga.

Sementara itu, pedagang karak di salah satu pasar tradisional di Kota Salatiga tersebut, Resmi, mengaku senang bisa menempati salah satu kios baru di Pasar Blauran II. “Ya senang mas, kan dapat tempat berdagang yang resmi. Saya kemarin berjualan di bahu jalan pasar balauran. Saya juga mendukung upaya pemkot untuk menertibkan para pedagang untuk tidak berjualan dijalan dan di trotoar,” ungkap Resmi. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya