SOLOPOS.COM - Tangkapan layar penyerahan dari LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur. (Istimewa)

Solopos.com, SURABAYA – Salah satu dosen UK Petra, Surabaya, Felix Pasila S.T., M.Sc, Ph.D., menerima penghargaan sebagai dosen terpuji dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII di Gedung Arjuna Kantor LLDIKTI, 18 Agustus 2021.

Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA., bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sesuai slogan Kemerdekaan tahun ini yaitu Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. Jadi kami memilih dan memberikan penghargaan kepada yang tangguh-tangguh. Agar memberikan inspirasi kepada yang lain. Kemudian dapat menumbuhkan kinerja teman-teman yang lain.”, urai Suprapto.

Baca juga: Update Covid-19 di Indonesia: Hari Ini Kasus Positif 7.797, Sembuh 15.544

Felix merupakan dosen Program Studi Teknik Elektro yang juga Kepala Sentra Inovasi dan Kewirausahaan (SIK) UK Petra. Dia mengaku kaget saat menerima informasi mendapatkan penghargaan.

“Puji Syukur. Saya sangat senang. Penelitian berujung ke paten atau intellectual property dan implementasi ke masyarakat yang saya lakukan sejak tahun 2017 akhirnya membawa hasil recognition,” kata Felix.

Felix mendapat penghargaan sebagai Dosen Inventif Terpuji dari LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur. Karena Felix mampu menghasilkan 19 karya yang telah dipatenkan sejak tahun 2017-2020.

Baca juga: Alhamdulillah, Jatim Bebas Zona Merah Persebaran Covid-19

Bangga Prestasi Dosen UK Petra

Tak hanya Felix yang menerima penghargaan, setidaknya ada lima dosen lainnya dengan jenis penghargaan yang berbeda-beda. Hal ini membuat bahagia Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UK Petra yang mengatur SIK UK Petra, Dr. Ribut Basuki, M.A.

“Tentu saja kami senang dan bangga. Semoga semakin banyak dosen UK Petra yang lebih memnafaatkan SIK UK Petra. Agar dapat difasilitasi untuk terus melakukan P2M, publikasi dan inovasi,” jelas Ribut Basuki.

Felix yang lahir di Kendari menjelaskan salah satu 19 karyanya yang telah dipatenkan. Yakni Alat Terapi Elektrik Untuk Membunuh Virus, yang di patenkan pada tahun 2021. Alat ini untuk membantu orang yang terpapar virus dengan ciri-ciri tanpa gejala. Caranya dengan mengeliminasi virus 10 centimeter dari mulut atau hidung.

Baca juga: Bukan Hanya untuk Masuk Mal, Aplikasi PeduliLindungi Juga Dipakai untuk Ini

UK Petra
Alat Terapi Elektrik Untuk Membunuh Virus. (Istimewa)

“Alat terapi ini memiliki tiga fungsi. Pertama memberi terapi sauna hingga 60 derajat [proses oksidasi]. Kemudian memberikan herbal terapi [oksidasi] dan yang fungsi ketiga memberikan terapi inflamasi [antioksidan],” ujarnya.

Alat ini merupakan skema penelitian PTUPT tahun 2020. Felix menambahkan, ide muncul awal tahun 2020. Sudah ada prototype dan telah diuji coba ke RSUD Bangkalan. Hingga kini alat tersebut sudah ada lima prototype dan telah dicobakan ke lebih dari 10 orang.

“Harga jualnya sekitar Rp30 juta per unit untuk versi umum dan Rp15 juta untuk versi mobile. Di Surabaya kini sedang tahap proses uji coba. Hasilnya belum bisa diklaim secara klinis. Namun testimoni pengguna, proses penyembuhan dari positif ke negatif menjadi lebih cepat,” jelas Felix.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya