SOLOPOS.COM - Gantole bermesin atau Trike membawa spanduk bertuliskan Solo Great Sale 2021 Go Digital melintas di langit Kota Solo, Senin (4/10/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pedagang mebel di Pasar Mebel Ngemplak Solo melakukan promosi mandiri program Solo Great Sale atau SGS 2021 kepada para pelanggan mereka yang mayoritas dari luar daerah. Hal itu mereka lakukan mengingat gaung SGS belum begitu terdengar sampai keluar wilayah Solo.

Salah satunya dilakukan Afifah. Setiap kali ada pembeli, ia selalu menawari mereka ikut program SGS agar mendapatkan poin belanja dan peluang undian. Namun hal itu tak begitu berpengaruh. Beberapa pembeli mengabaikan atau terang-terangan tidak bersedia ikut meski sudah dijelaskan keuntungannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Afifah mengatakan sejauh ini program SGS juga belum berdampak signifikan bagi merchant furniture. Penjualannya sama saja seperti hari lain saat pandemi Covid-19. Padahal SGS sudah berlangsung dua pekan sejak diresmikan pada 1 Oktober silam.

Baca Juga: Bisa Ditumpangi 8 Orang, Segini Tarif Naik Mobil Listrik Wisata Solo

Generasi kedua dari salah satu pedagang mebel kawasan Ngemplak, Solo, ini menilai merchant mebel sangat berbeda dengan makanan atau bahan pokok di SGS 2021. Afifah menyadari mebel adalah kebutuhan sekunder yang tidak terlalu banyak dicari.

Sehingga permintaannya pun tidak terlalu banyak. “Beda seperti pasar. Saya pas ke pasar tradisional ya SGS ramai di sana,” terangnya saat ditemui Solopos.com, Minggu (17/10/2021).

Tren Permintaan

Penjualan mebel di masa pandemi ini, kata Afifah, berangsur membaik meski perkembangannya sangat lambat. Apalagi saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: 8 Merchant Ini Jadi Favorit di Solo Great Sale 2021

Tren permintaan juga ikut berubah. Kalau dulu kebanyakan membeli satu set furniture untuk isian rumah pribadi, sekarang banyak yang pesan untuk kebutuhan rumah makan atau kafe baru. “Mungkin pandemi trennya jadi mulai buka usaha baru, karena banyak yang tidak kerja,” terangnya.

Hal sama dirasakan pedagang mebel lain, Mita. Mita mengatakan SGS tidak terlalu berpengaruh pada pembeli. Selama ini tak banyak pembelinya yang tahu tentang program tersebut. Justru ia yang aktif mempromosikan meski tak semua menggubris.

Baca Juga: Akhir Pekan, Arus Lalu Lintas di Solo Padat Merayap

Diberitakan sebelumnya, SGS merupakan salah satu program pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Ini merupakan agenda rutin tahunan Kadin Solo dan Pemkot Solo.

Berdasarkan pantauan di aplikasi Solo Sale Go, ada delapan merchant yang masuk daftar favorit. Di antaranya Ayam Panggang Solo, Pasar Singosaren, Pasar Sangkrah, Matahari Department Store Solo Grand Mall. Kemudian Pop! Hotel Solo, Mitra10 Solo Baru, USS dan I-CHIPZ” x KLOPZ.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya