SOLOPOS.COM - Ilustrasi praktik prostitusi (Sumber: Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Pemilik indekos di wilayah Nusukan, Banjarsari, Solo, Wp, dan istrinya SE, mengaku kaget ada penghuni indekosnya yang menjadi pelaku prostitusi gay.

Mereka tak curiga sedikit pun mengenai aktivitas salah satu penghuni indekos berinisial D, 47, yang ternyata muncikari. Kepada wartawan, Senin (27/9/2021), Wp mengungkapkan ada enam orang yang ditangkap dan dibawa aparat Polda Jateng karena diduga menjadi pelaku prostitusi sesama jenis saat penggerebekan, Sabtu (25/9/2021) sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain D, ada lima orang lain yang dibawa polisi. Mereka adalah tukang pijat atau terapis yang dipekerjakan oleh D untuk melayani pijat plus-plus.

“Selama ini tidak ada [yang mencurigakan], sama sekali tidak ada. Bahkan mereka punya anak dan istri semua meski tidak tinggal di sini. Saya tahu mereka punya anak istri karena mereka sendiri yang cerita. Bahkan ada yang bilang istrinya sedang hamil delapan bulan,” ujar Wp.

Baca Juga: Prostitusi Gay di Nusukan Solo 5 Tahun Baru Terbongkar, Ini Alasannya

Dari keenam orang yang diduga pelaku prostitusi gay itu, Wp menceritakan hanya satu orang yaitu sang muncikari yang tinggal bersama anaknya di indekos wilayah Nusukan, Solo, tersebut. Mereka tinggal di satu kamar. Sedangkan lima orang terapis tinggal di kamar lainnya.

“Jadi muncikari itu menyewa dua kamar. Satu kamar untuk dirinya dan anaknya. Sedangkan kamar lain untuk terapis yang kerja sama dia. Saya sendiri tidak tahu kalau ternyata satu kamar dipakai berlima,” ungkap Wp.

Evaluasi

Wp mengaku baru mengetahui hal itu saat penggerebekan oleh polisi. “Kalau tahu dipakai berlima ya tidak saya izinkan. Ya rugi dong saya, rugi listrik dan air,” imbuhnya.

Wp mengatakan setelah penggerebekan itu ia langsung mengusir D dan para tukang pijat yang diduga sebagai pelaku prostitusi gay di Solo tersebut. Begitu juga dengan anak D yang tidak ikut dibawa polisi. Hari itu juga anak D diminta pergi dari indekos tersebut.

Baca Juga: Pemilik Indekos Ungkap Kronologi Penggerebekan Prostitusi Gay di Solo

Sementara itu, Ketua RT setempat, Sr, juga mengaku terkejut dengan berita penggerebekan salah satu tempat indekos di wilayahnya. Saat penggerebekan itu, Sr mengaku sedang berada di Boyolali. “Saat saya pulang dari Boyolali, kejadiannya sudah lewat. Kemudian saya baru tahu ini tadi dari media,” katanya.

Dari kejadian itu, Sr mengatakan akan melakukan evalausi. Ia meminta warganya, terutama yang memiliki usaha indekos untuk lebih waspada dan mengawasi lebih ketat aktivitas para penghuni indekos.

Pengembangan Penyelidikan

“Pemilik indekos sebenarnya juga sudah melaporkan dan bahkan menyerahkan bukti identitas penghuni. Kami selaku RT sangat terkejut dengan peristiwa ini,” ujarnya.

Baca Juga: Gibran Soal Prostitusi Gay di Nusukan Solo: Tak Ada Toleransi!

Sebagaimana diinformasikan, aparat Polda Jateng menggerebek salah satu rumah indekos di wilayah Nusukan, Banjarsari, Solo, pada Sabtu sore, karena diduga menjadi tempat aktivitas pelaku prostitusi gay.

Berdasarkan data rilis dari Polda Jateng ada tujuh orang yang ditangkap dalam penggerebekan itu. Satu dari tujuh orang itu yang berperan sebagai bos berinisial D, 47, saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Sedangkan enam orang lainnya yang merupakan terapis atau tukang pijat masih berstatus terperiksa. Polisi masih mengembangkan penyelidikan atas kasus ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya